Dark/Light Mode

Sudah Lebih Dari 70 Juta Surat Suara Masuk

Trump Biden Kejar-kejaran Di Swing States

Jumat, 30 Oktober 2020 08:36 WIB
Capres Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dari Partai Republik, atau Joe Biden dari Partai Demokrat. (Foto: Net)
Capres Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dari Partai Republik, atau Joe Biden dari Partai Demokrat. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Amerika Serikat (AS) akan memutuskan Presiden barunya pada 3 November mendatang. Antara Donald Trump dari Partai Republik, atau Joe Biden dari Partai Demokrat. Berdasarkan perhitungan dari U.S elections Project, saat ini lebih dari 70 juta orang Amerika telah memberikan suaranya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

Artinya, kurang dari seminggu sebelum hari pemilihan, lebih dari setengah jumlah total pemilih pada Pemilu 2016 sudah memberikan suaranya.

Baca juga : Turis Dari China Dan Victoria, Bisa Masuk Singapura Tanpa Karantina

Hasil itu menunjukkan adanya minat yang kuat dari para pemilih dalam persaingan kedua kandidat Calon Presiden (Capres) AS. Selain itu, para pemilih lebih memilih mengikuti pemilihan awal, demi mengurangi risiko terpapar Covid-19 sebagai pandemi jelang musim dingin.

Demokrat dinilai memiliki keuntungan signifikan dalam pemungutan suara awal, yang secara historis telah dilakukan oleh Partai Republik dalam jumlah besar.

Baca juga : Harapan Trump Ungguli Joe Biden Semakin Tipis

Tetapi, Trump menyebut penghitungan suara itu tidak berdasar dan sistem tersebut rentan terhadap penipuan.

Secara keseluruhan, Demokrat memiliki keunggulan dua banding satu di awal pemungutan suara. Namun, Partai Republik telah mempersempit ruang gerak pemilih individu dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga : Trump Balik Kerja Dan Siap Kampanye Lagi

Bahkan, menjelang hari pemilihan, perusahaan yang melakukan pemungutan suara mencoba meng ukur suasana hati pemilih, ca lon presiden mana yang mereka sukai untuk memenangkan pemilu.

Hasilnya, Biden memimpin pemilihan presiden nasional pada Jajak Pendapat Nasional tersebut. meski mantan Wakil Presiden AS itu menjadi kandidat yang paling disukai di seluruh negeri, namun itu belum tentu cara yang tepat untuk memprediksi hasil pemilu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.