Dark/Light Mode

Setelah Lengser, Trump Dibayang-bayangi Tuntutan Hukum

Rabu, 16 Desember 2020 14:31 WIB
Donald Trump [Foto: Joshua Roberts/Getty Images]
Donald Trump [Foto: Joshua Roberts/Getty Images]

RM.id  Rakyat Merdeka - Donald Trump memang sudah di penghujung masa tugasnya sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Tapi, ini bukan akhir cerita Si Taipan Real Estate itu.

Setelah gagal dalam upaya hukumnya membalikkan kekalahannya dalam pemilu 3 November lalu dari Joe Biden -yang pada Senin (14/12) memenangkan pemungutan suara Electoral College secara resmi, Trump akan kembali memasuki kehidupan pribadi pada 20 Januari dengan sejumlah kemungkinan.

Antara lain, menjalankan kampanye pencalonannya untuk pemilu presiden 2024. Atau, memulai dunia baru di jalur media. Tetapi rencana ini dibayang-bayangi ancaman tuntutan hukum dan tantangan bisnis.

Baca juga : Rakyat Senang Dan Bergairah

Hanya satu hal yang pasti, kehausan Trump akan sorotan publik akan memastikan dia tidak mengikuti jejak presiden masa lalu seperti George W Bush, yang diam-diam mulai melukis, atau Jimmy Carter dengan kegiatan aktivitas globalnya.

Masa depan Trump, seperti masa kepresidenannya, kemungkinan besar akan keras, hiruk pikuk, penuh cemooh dan ejekan. Ini juga tidak akan sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Dia menghadapi berbagai tuntutan hukum perdata dan pidana terkait bisnis keluarganya dan aktivitasnya sebelum dia menjabat, yang dapat dipercepat begitu dia kehilangan perlindungan hukum yang biasa diberikan kepada penghuni Oval Office.

Trump yang berubah menjadi bintang TV sedang mempertimbangkan banyak manuver untuk mempertahankan sorotan publik. Kepada para pendukungnya, Trump mengatakan sedang mempertimbangkan untuk kembali nyapres. Hingga kini, dia masih menolak mengakui kekalahannya dalam pemilihan dan terus membuat klaim tak berdasar atas penipuan dalam pilpres.

Baca juga : Ngoceh Pemilu Curang, Trump Dikeroyok Anggota Partai Republik

Dia bahkan menyatakan tidak akan menghadiri pelantikan Biden dan mengumumkan pencalonannya pada 2024 di hari pelantikan Biden. Namun, keputusan itu dinilai bakal mempersulit jalan politik bagi sejumlah politisi Republik lainnya yang juga mempertimbangkan pencalonan pada 2024. Di antaranya, Wakil Presiden Mike Pence, bekas Duta Besar PBB Nikki Haley dan Senator Marco Rubio dan Tom Cotton.

Tapi, menjegal jalan orang adalah hal yang biasa dilakukan Trump. Lagi pula, Trump memang punya kesempatan untuk dipilih dua kali.

Grover Cleveland adalah satu-satunya presiden AS yang menjabat selama dua periode secara tidak berturut-turut. Dia meninggalkan Gedung Putih pada 1889 setelah dikalahkan untuk pemilihan ulang dan kembali terpilih pada 1893.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.