Dark/Light Mode

Rusia: Barat Jadikan Wabah Corona Untuk Kepentingan Pribadi

Jumat, 1 Januari 2021 10:33 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. [Foto: Artyom Korotayev / TASS]
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. [Foto: Artyom Korotayev / TASS]

RM.id  Rakyat Merdeka - Negara-negara Barat dianggap berupaya memanfaatkan kondisi pandemi Corona untuk kepentingan pribadi melawan negara lain. Kritikan itu diungkap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Dikutip dari Pars Today dan IRNA, Lavrov mengatakan, negara-negara Barat tak hanya mempolitisasi isu penyebaran virus Corona. Namun bahkan berusaha memanfaatkan pandemi ini untuk menghukum negara yang tidak disukai, serta mengabaikan permintaan PBB untuk mencabut sementara sebagian sanksi sepihak mereka.

Baca juga : Vaksin Tetap Efektif, Sambil Bentengi Diri Dengan Prokes

"Pada 2020, Rusia membantu negara-negara yang terdampak wabah Corona dalam format bilateral dan melalui berbagai organisasi yang terkait. Serta siap menggalang kerja sama yang lebih besar demi mengatasi dampak pandemi ini," ujarnya.

Sejak awal, memang terjadi persaingan keras antara Barat dan Rusia terkait vaksin. Bahkan dimulai sejak hari pertama didaftarkannya vaksin Corona pertama di dunia. Juga perang media terhadap prestasi Rusia mulai dibentuk dan terus berlanjut hingga kini.

Baca juga : Resmi! Pemerintah Bubarkan Dan Larang Kegiatan FPI

Rusia merupakan negara pertama dunia yang mendaftarkan vaksin Corona, Sputnik V. Vaksin ini didaftarkan secara resmi di Rusia pada 11 Agustus 2020. Data yang berkaitan vaksin ini pun telah dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut pejabat Moskow, Rusia memiliki agenda produksi 10 jenis vaksin Corona. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.