Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Berlaku Di Kuala Lumpur Dan 5 Negara Bagian
RS Mulai Kewalahan, Malaysia Lockdown Lagi Selama 14 Hari
Senin, 11 Januari 2021 21:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan kebijakan lockdown selama 14 hari di Kuala Lumpur dan lima negara bagian, menyusul kian tingginya jumlah kasus Covid-19 yang mengancam sistem layanan kesehatan negara tersebut. Rumah sakit (RS) setempat mulai kewalahan.
Aturan yang berlaku mulai Rabu (13/1) tengah malam itu melarang semua kegiatan sosial, dan perjalanan antarnegara bagian.
Baca juga : Di Masa Pandemi, Demokrasi Mulai Kehilangan Daya Tarik
Namun, bisnis di lima sektor ekonomi esensial yang melibatkan pabrik dan manufaktur, konstruksi, jasa, perdagangan dan distribusi serta sektor perkebunan dan komoditas masih dapat beroperasi. Tentunya, dengan kapasitas yang berkurang.
Supermarket, bank, dan klinik kesehatan tetap buka. Sedangkan restoran hanya menawarkan layanan antar-jemput.
Baca juga : Mulai Kamis, Inggris Lockdown Lagi Selama 4 Minggu
Malaysia adalah salah satu negara pertama yang menerapkan lockdown untuk menekan laju penyebaran Covid pada Maret 2020, di masa awal pandemi. Namun, pembatasan tersebut berujung pada kontraksi ekonomi pada kuartal kedua tahun 2020. Kontraksi tersebut adalah yang pertama dialami Malaysia, dalam 10 tahun terakhir.
Pejabat Kesehatan setempat mengatakan, gelombang Covid saat ini yang dimulai pada September 2020, dapat mendongkrak jumlah kasus harian menjadi 8.000 pada Mei mendatang, jika lockdown tidak diberlakukan.
Baca juga : Jelang Idul Adha, Malaysia Siapkan Aturan Relaksasi Masjid
"Dalam hal ini, sistem layanan kesehatan.adalah fokus utama kami," kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun TV, Senin (11/1).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya