Dark/Light Mode

Minta Disuntik Vaksin Covid Di Bokong Dan Tak Dipublikasikan

Duterte Dicurigai Takut Jarum Dan Ketahuan Mewek

Jumat, 29 Januari 2021 05:25 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto : Albert Alcain/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Foto : Albert Alcain/Malacanang Presidential Photographers Division via AP)

 Sebelumnya 
“Pantat tidak boleh secara rutin digunakan sebagai tempat vaksinasi untuk bayi dan anak-anak, untuk menghindari cedera pada saraf siatik, karena kegiatan yang terlalu banyak berbaring atau duduk,” tulis CDC.

Namun, mantan Penasihat Satuan Tugas Covid-19 Tony Lea­chon menyesali keputusan presi­den tersebut. Dia menyayangkan Duterte membuang kesempatan untuk meyakinkan warganya, agar tidak takut divaksin. Banyak pemimpin dunia berinisiatif menerima vaksinasi Covid-19 yang dapat ditonton masyarakat. Mereka ingin menunjukkan kepada publik bahwa vaksin itu aman.

Baca juga : Presiden Filipina Rodrigo Duterte Pilih Suntik Vaksin Covid Di Bokong, Adakah Risikonya?

“Tantangan terbesarnya ada­lah meyakinkan publik untuk mendapatkan vaksinasi. Sayangnya Duterte lebih memi­lih bokongnya daripada area deltoid seperti AS (Presiden) Joe Biden,” tulis Tony dalam unggahan di Twitter. Dia me­nilai, yang dilakukan sejumlah pimpinan negara akan sangat menginspirasi publik.

Dilansir media Rappler, ke­inginan Duterte untuk mendapat suntikan di pantat menunjukkan perubahan keyakinannya. Pada Agustus lalu dia menyatakan ingin disuntik dengan vaksin Rusia di hadapan publik. Berdasarkan pengalaman negara-negara yang sudah meluncurkan program, vaksinasi Covid-19 disuntikkan ke bagian lengan, bukan di pantat.

Baca juga : Jokowi Tak Mau Tunjukkan Dada

Saat ini, Filipina sedang menghadapi masalah besar. Karena kebanyakan warganya enggan disuntik vaksin Covid-19. Menurut hasil survei pekan lalu, kurang dari sepertiga orang Filipina bersedia divaksinasi Covid-19. Padahal, Universitas Johns Hopkins mencatat, kasus Covid-19 di Filipina lebih dari 500 ribu kasus, dengan sekitar 10.000 kematian.

Filipina akan memulai vak­sinasi Covid-19 pada Februari. Sejauh ini mereka telah menan­datangani kontrak pembelian vaksin dengan AstraZeneca/Universitas Oxford, Sinovac dan Novovax, yang semuanya belum menerima otorisasi penggunaan darurat di Filipina. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.