Dark/Light Mode

Mantan Diplomat Amerika Bicara Di Diskusi Partai Gelora

Stanley Harsha: Indonesia Bisa Maju Lebih Cepat Dari China

Kamis, 4 Maret 2021 17:58 WIB
Stanley Harsha [Foto: Gelora]
Stanley Harsha [Foto: Gelora]

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan diplomat Amerika Serikat (AS) Stanley Harsha meyakini, Indonesia bisa maju lebih cepat dari China. Alasannya, karena memiliki demokrasi dan banyak inovasi. Indonesia bisa menjadi kekuatan utama dunia, asalkan menanamkan modalnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Indonesia bisa maju. Sekarang saja sudah sangat maju cepat. Indonesia akan maju lebih cepat daripada China, karena memiliki demokrasi yang bebas dan ada dorongan untuk inovasi," katanya, dalam Webtalk Hubungan Luar Negeri Gelora bertema “Masa Depan Hubungan RI-AS, Peluang dan Tantangan” di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Menurut Stanley, negara yang memiliki pemimpin yang mengkontrol kebebasan berpikir dan demokrasi seperti China, tidak akan bisa bertahan lama dalam era saat ini. Apalagi, China saat ini memiliki hutang yang cukup besar, mencapai 300 persen dari GDP. Juga , banyaknya angka korupsi di negara tersebut.

Baca juga : Warga Ibukota Ngarep Bansos Bisa Cepat Cair

"Karena itu, China bukan ancaman Amerika. China juga tidak bisa menaklukkan dunia dan banyak dikelilingi negara yang tidak berteman dengan China. India, Vietnam, Taiwan dan Korea mempunyai senjata yang kuat dan canggih, tidak takut ancaman dari China," katanya.

Stanley mengatakan, Indonesia bisa malampui China dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusia. Ia mengaku bisa menfasilitasi Indonesia untuk mengirimkan SDM, untuk menempuh pendidikan di universitas-univesitas ternama di Amerika.

"Kalau membagikan teknologi kepada Indonesia, sudah cukup banyak. Untuk kemanusiaan dan dipakai secara damai. Apalagi untuk membela laut Indonesia, pasti akan dibagi," kata Stanley yang juga seorang penulis buku ini.

Baca juga : Semoga Indonesia Solid Dan Mampu Lewati Krisis

Sementara Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta mengatakan, Indonesia-AS memiliki kesamaan dalam tiga hal. Pertama, masyarakatnya sama-sama multikultur dari berbagai etnis.

Kedua, negara yang fundamental ada pada sistem demokrasi, ada kemiripan sistem demokrasi, berbeda dengan China. Ketiga, sama-sama berorientasi pada pasar. Ini kesamaan yang kuat," kata Anis Matta.

Dengan tiga kesamaan tersebut, dia berharap, Indonesia-Amerika bisa duduk bersama untuk menentukan tatanan dunia baru. Sebab, pandemi Covid-19 saat ini membawa dampak panjang dan destruktif bagi ekonomi semua negara dunia, yang bisa menyebabkan krisis sosial.

Baca juga : Mantap! Lewat Aplikasi PLN Mobile, Pelanggan Bisa Nikmati Layanan Listrik Dari HP

AS di bawah Presiden Joe Biden yang didukung Partai Demokrat juga sudah menyadari, bahwa tidak bisa lagi menjadi kekuatan tunggal dunia, dan harus bekerja sama dengan negara lain seperti Indonesia.

"Indonesia sudah jadi kekuatan utama ASEAN. Jumlah umat Islamnya terbesar di dunia. Dua aset utama tersebut bisa sebagai modal Indonesia secara global untuk menentukan tatanan dunia baru," kata Anis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.