Dark/Light Mode

Baru Ketemu Sekali Di Anchorage

Menlu AS Vs Pejabat China Perang Mulut

Sabtu, 20 Maret 2021 05:19 WIB
Pejabat diplomat China Yang Jiechi (Kiri) dan Menteri Luar Negeri AS Anthony J Blinken (Kanan). (Foto : Istimewa).
Pejabat diplomat China Yang Jiechi (Kiri) dan Menteri Luar Negeri AS Anthony J Blinken (Kanan). (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Sullivan kemudian bicara. Dia menyatakan, AS tidak mencari permusuhan dengan China, namun akan membela prinsip-prinsipnya dan sekutunya.

“Kami akan terus mempertahankan apa yang menjadi kepentingan rakyat dan sekutu kami,” jelasnya.

Pernyataan pada sesi pembu­kaan yang seharusnya berlang­sung beberapa menit, gara-gara perang mulut itu menjadi molor lebih dari satu jam.

Baca juga : Menperin: Ini Pertemuan Dua Kawan Lama

Salah satu delegasi AS menuding China sudah melanggar kesepakatan pernyataan pem­buka selama dua menit.

“Delegasi China memang berniat untuk sok di sini. Menampilkan teatrikal dramatis di luar substansi,” kata sang pejabat.

Sebelumnya, Pemerintah AS menjatuhkan sanksi kepada pejabat China dan Hong Kong setelah Beijing membatasi rakyat bebas memilih pemimpin mereka. Blinken juga mengkri­tik China dalam pertemuan di Tokyo, Jepang.

Baca juga : Gandeng Kampus Malaysia, Universitas Mercu Buana Gelar Webinar Internasinal

Meski hadir, delegasi keduanegara merasa pertemuan Anchorage tidak akan membawa perubahan dalam hubungan mereka. Namun, Pemerintahan Joe Biden telah menekankan, pertemuan tersebut menjadi langkah awal perbaikan hubungan.

China berharap, pertemuan Alaska akan memisahkan poli­tik dari perdagangan, dan pada akhirnya mengarah pada penu­runan tariff AS serta komitmen­nya untuk membeli lebih banyak barang AS.

Menurut pakar perdagangandi Pusat Kajian Strategis dan Internasional AS William Reinsch, kemungkinan besar perselisihan politik lainnya akan mendominasi percakapan di Anchorage. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.