Dark/Light Mode

Laporan Tahunan HAM AS

Pemilu RI Diacungi Jempol, Kebebasan Pers Dipelototin

Kamis, 1 April 2021 05:22 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken. (Foto : Istimewa).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony Blinken. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Selain itu, Indonesia disoroti soal pembunuhan di luar hu­kum atau sewenang-wenang; laporan penyiksaan oleh polisi; penangkapan atau penahanan sewenang-wenang; tahanan politik.

Dibahas juga mengenai tin­dak korupsi serius; kurangnya investigasi dan akuntabilitas atas kekerasan terhadap perempuan; kejahatan yang melibatkan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap lesbian, gay, biseksual, transgender, dan interseks; dan adanya undang-undang yang mengkriminalisasi perilaku sek­sual sesama jenis yang suka sama suka antara orang dewasa.

Baca juga : BRI Bagi-bagi Dividen 65 Persen

Sementara, lanjut laporan tersebut, langkah-langkah pemerin­tah Indonesia untuk menyelidiki dan menuntut beberapa pejabat yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia, tetap men­jadi perhatian yang signifikan. Terutama karena beberapa dari mereka yang terlibat dalam pe­langgaran di masa lalu menerima promosi dan menduduki posisi pejabat senior.

Mengomentari laporan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan peng­hormatannya pada laporan terse­but. Dia juga menegaskan kem­bali komitmen Amerika Serikat, untuk menempatkan HAM di titik pusat kebijakan luar negeri AS. “Isu HAM, kebebasan, dan martabat berada dekat di hati rakyat Amerika,” ujarnya, kemarin.

Baca juga : Mau Cepat Kelar, Musyawarah Dong

Sebelumnya, Blinken menyimpulkan, pelanggaran HAM secara global bergerak ke arah yang buruk. Ia menyebut pan­demi Covid-19 dijadikan alasan bagi banyak pemerintahan untuk membatasi hak asasi dan meng­konsolidasikan aturan-aturan yang otoriter.

Namun di luar negeri, kata Blinken, terlalu banyak orang yang terus menderita selama 2020. Blinken mencontohkan China sebagai negara dengan pelanggaran HAM yang be­rat.

Baca juga : Pembangunan Hotel Dikurangi Di Tempat Wisata, Ini Alasan Menko Luhut

“Di China, otoritas pemerintah melakukan genosida ter­hadap Uighur, yang sebagian besar Muslim, dan kejahatan ter­hadap kemanusiaan. Termasuk pemenjaraan, penyiksaan, sterilisasi paksa, dan penganiayaan terhadap Uighur dan anggota kelompok-kelompok agama dan etnis minoritas lainnya,” jelas Blinken. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.