Dark/Light Mode

Pemilihnya 900 Juta, Nyoblosnya 6 Minggu

Pemilu India Ribet

Jumat, 12 April 2019 07:52 WIB
Mengular: Antusiasme warga Sikhim mengikuti 
pemilu nampak besar dengan jumlah pemilih yang 
megantre di TPS dalam jumlah besar. (Foto Reuters)
Mengular: Antusiasme warga Sikhim mengikuti pemilu nampak besar dengan jumlah pemilih yang megantre di TPS dalam jumlah besar. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - India menggelar pemilu. Tapi pemilunya ribet banget. Tak sesimpel di sini. Di India, pemilihnya ada 900 juta jiwa. Jadwal pencoblosan dilakukan sampai enam minggu. Digelar 11 April hingga 19 Mei 2019, pemilu ini dibagi menjadi tujuh tahap. Hasil resminya baru diumumkan 23 Mei 2019. Ribuan kandidat anggota parlemen akan bertarung memperebutkan suara di 543 konstituen.

Kemarin, tahapan pertama pemilu. Sekitar 142 juta pemilh menggunakan hak suaranya. Berdasarkan foto yang diposting CNN, warga India begitu antusias. TPS penuh sesak.

Secara teknis, KPU India cukup dimudahkan lantaran menggunakan mesin voting saat coblosan. Tidak menggunakan kertas yang menyita waktu dalam proses penghitungan. Hasilnya juga diprediksi akurat. Dari sisi pengamanan, mengakomodasi modir ratusan juta jiwa di hari pemilihan pertama terbukti membuat ribet pemerintah India.

Baca juga : India Mulai Pemilu Akbar, 900 Juta Orang Nyoblos

Kemarin, terjadi bentrokan antar pendukung partai. Akibatnya, dua orang tewas dan puluhan terluka. Bentrokan terjadi antara pen- dukung Partai Telegu Desam (TSP) dan YSR Congress Party, yang bertarung di negara bagian Andhra Pradesh. Baku hantam terjadi tak jauh dari TPS.

Situs berita Fistpost mengatakan, salah satu pimpinan TSP, Bhaskar Reddy dan pendukung YSR Pulla Reddy tewas dalam insiden itu. Situs berita yang sama menambahkan, dua orang staf partai juga terluka dan kini dalam kondisi kritis.

Sementara, ledakan terjadi di negara bagian Chhattisgarh dan Maharashtra yang diduga dilakukan pemberontak komunis. Ledakan juga terjadi di luar TPS Vagzari di Etapalli di mana beberapa orang sedang mengantre untuk memberi- kan suara mereka. Meski sempat menimbulkan kepanikan, pemungutan suara di tempat itu tetap berlanjut. Tensi tinggi pemilu di India ini mengerucut pada penentuan apakah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi akan terpilih kembali untuk periode lima tahun berikutnya. Modi difavoritkan kembali memenangi pemilu.

Baca juga : Luncurkan Prangko Tematik 70 Tahun AS-Indonesia

“Saya akan memilih untuk Modi,” ujar Kamal Gupta, pengusaha dari Almora, distrik di negara bagian Uttarakhand.

“Dia telah menunjukkan ketegasan dan keseriusannya dalam menangani krisis India selama serangan Pulwama,” imbuhnya seperti dilansir The Guardian, kemarin.

Pemilu ini juga dianggap sebagai referendum bagi kekuasaan Modi. Meski dipuja-puja para pendukungnya, Modi dikritik karena dianggap sebagai biang polarisasi antara warga mayoritas Hindu dengan 200 juta warga muslim di India.

Baca juga : Terima Kasih Pak Jokowi, Ibu Retno Dan Pak Dubes…

Modi dan partai sayap kanannya, Bharatiya Janata Party (BJP) meraih kekuasaan pada 2014 dengan janji terkenal mereka “achhe din” (hari-hari baik), dan menjadi partai pertama yang memenangkan mayoritas absolut dalam kurun waktu 30 tahun.[BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.