Dark/Light Mode

Keren, Essential Jakarta Hadirkan Pesona Betawi Di Milan Design Week

Kamis, 11 April 2019 10:14 WIB
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Charles Hutapea (keempat kiri) saat menghadiri pembukaan pameran Superdesign Show di Milan. (Foto: Dok KBRI Roma).
Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Charles Hutapea (keempat kiri) saat menghadiri pembukaan pameran Superdesign Show di Milan. (Foto: Dok KBRI Roma).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia kembali berpartisipasi dalam Milan Design Week, pekan pameran berbagai jenis karya dan rancangan terkemuka di dunia, di kota Milan, Italia pada tanggal 7-14 April 2019. Kali ini, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) menampilkan karya kreatif dari para seniman dan perancang Indonesia di pameran Superdesign Show.

Milan Design Week adalah pekan pameran desain terkemuka yang melibatkan komunitas kreatif dari seluruh dunia. Sepanjang pekan ini, ada berbagai pameran digelar di kota Milan, salah satunya Superdesign Show bertempat di kompleks Superstudio Piu, Via Tortona.

Pameran berjudul Essential Jakarta ini menghadirkan berbagai jenis karya rancangan kontemporer berupa busana, furnitur, tarian dipadukan dengan video mapping, dan videografi yang dikurasi oleh ICAD, dengan kurator Diana Nazir dan Itjuk. Ragam karya ini mengambil inspirasi dari delapan ikon Betawi, yaitu: Ondel-ondel, Kembang Kelapa, Gigi Balang, Baju Sadariah dan Kebaya Kerancang, Batik Betawi, Kerak Telor dan Bir Pletok.

Baca juga : Terkendala Aturan, MRT Jakarta Belum Bisa Lakukan Pengembangan

Menempati lahan seluas 175m2, stand Jakarta dirancang menyerupai bentuk Kembang Goyang, kue khas dari Betawi. Selain tampilan karya, ada pula pertunjukan tarian tradisional dan suguhan makanan kecil maupun kue dan kudapan tradisional yang menarik perhatian pengunjung.

Furnitur karya Junianto berupa kursi kayu dengan jalinan rotan berbentuk lengkungan asimetris, yang diberi nama "Ciliwung Chair" mengambil tema sungai Ciliwung. Bagi Junanto, kursi Betawi menceritakan sejarah dan proses evolusi desain sejak jaman kolonial.

Sementara itu, Eldwin Pradipta membuat instalasi karya berupa topeng Betawi yang dipadukan dengan teknik video mapping sebagai latar belakang dari tarian Betawi, yang menjadikan sebuah seni pertunjukan lebih hidup untuk memberikan ilustrasi keragaman dan proses akulturasi masyarakat Betawi.  

Baca juga : Kementan Turun Tangan Stabilkan Harga Bawang Putih

Ada pula busana tradisional karya Felicia Budi yang memadukan warisan budaya dengan modernitas kaum urban dalam karya Kebaya Kerancang bagi perempuan dan Baju Sadariah bagi kaum pria.

Para pengunjung yang terdiri dari undangan khusus, komunitas desain, media maupun masyarakat umum banyak yang menyukai karya yang ditampilkan di stand Indonesia. Gisella Borioli, Direktur dari Superstudio mengatakan bahwa paviliun Indonesia sangat menarik dan berwarna dengan pemanfaatan lahan yang sangat baik. "Saya memiliki impresi y ang kuat dan positif dengan apa yang ditampilkan Indonesia, yaitu budaya tradisionalnya yg dikemas dalam tampilan kontemporer," menurut Gisella.

Sherly Yuliana, mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyampaikan bahwa partisipasi DKI Jakarta di Milan Design Week merupakan dukungan Pemprov DKI terhadap industri kreatif sekaligus melestarikan warisan budaya tradisional serta mempromosikannya ke kancah internasional. "Ini adalah untuk pertama kalinya Jakarta melakukan promosi industri kreatif sekaligus budaya ke Eropa," ujarnya.

Baca juga : Kemenpora Apresiasi Pemuda Promosikan Pencak Silat Di Jepang

Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Charles Hutapea saat menghadiri pembukaan pameran menyampaikan, "Partisipasi Indonesia di Superdesign Show di Milan kali ini merupakan wujud penguatan kerja sama khususnya di sektor ekonomi kreatif, sesuai dengan tema Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI - Italia tahun 2019, yang mendorong kerja sama ekonomi kreatif dan UKM".

Para seniman yang berpartisipasi dari Indonesia adalah: Aloysius Baskara Junianto, Ayang Kalake, Danton Sihombing, Du'Anyam, Eldwin Pradipta, Felicia Budi, Natureline, Pala Nusantara, Savira Lavinia, Studio Dapur dan Tommy Ambiyo. Sementara tim ICAD terdiri dari kurator Diana Nazir dan Itjuk, Andika Frestian selaku Direktur Artistik dan Amanda Ariawan. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.