Dark/Light Mode

Lockdown Total Mulai 1 Juni

Warga Malaysia Nggak Boleh Ninggalin Rumah Lebih Dari 10 Km

Minggu, 30 Mei 2021 19:04 WIB
Polisi Malaysia berpatroli mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. (Foto: AFP via Straits Times)
Polisi Malaysia berpatroli mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. (Foto: AFP via Straits Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Malaysia dipastikan menutup sebagian besar pabrik dan pusat perbelanjaan, dalam kebijakan lockdown total yang akan diterapkan mulai Selasa (1/6) mendatang.

Aturan yang berlaku hingga 14 Juni itu ditujukan untuk membendung laju penularan Covid-19, yang belakangan ini menggila. Sekaligus menekan angka kematian.

Warga Malaysia hanya boleh bepergian, dalam jarak maksimal 10 km dari rumah mereka masing-masing. Dalam setiap rumah tangga, hanya ada 2 orang yang diperkenankan pergi untuk keperluan darurat seperti belanja grosir dan obat-obatan, berobat, dan pergi ke bank.

Baca juga : Kasus Positif Meroket Hingga 9.020, Warga Malaysia Nggak Sabar Pingin Lockdown

Dalam keterangan pers bersama Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah, Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob menjelaskan, hanya ada 17 sektor penting yang diizinkan beroperasi selama masa lockdown.

Mirip lockdown pertama yang diberlakukan antara Maret dan Mei 2020, ketika mayoritas kegiatan ekonomi dan sosial diharamkan.

Kegiatan ekonomi yang dapat terus berjalan di antaranya adalah usaha makanan dan minuman, utilitas, transportasi, perbankan, e-commerce dan sektor komunikasi meliputi media, telekomunikasi dan jasa pos.

Baca juga : Mulai 1 Juni, Malaysia Full Lockdown Selama 2 Pekan

Sesuai standar baru yang mulai berlaku pada 1 Juni mendatang, sektor-sektor tersebut diizinkan beroperasi mulai pukul 8 pagi hingga 8 malam.

Bisnis makanan dan minuman, mulai melayani pesanan untuk dibawa pulang (takeaway) dan pesan antar (delivery order) mulai pukul 8 pagi sampai 8 malam.

"Tidak ada jam malam. Tapi, saya berharap, tidak ada orang di luar setelah jam 8 malam. Karena tidak ada kegiatan ekonomi setelah waktu itu," kata Ismail, seperti dilansir The Straits Times, Minggu (30/5).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.