Dark/Light Mode

PM Dan Raja Tak Sejalan

Di Malaysia, Darurat Corona Berujung Jadi Darurat Politik

Jumat, 30 Juli 2021 07:50 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin saat diangkat sumpah jabatan oleh Yang Di-Pertuan Agong (YDPA), Al Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa. (Foto: Bernama)
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin saat diangkat sumpah jabatan oleh Yang Di-Pertuan Agong (YDPA), Al Sultan Abdullah Riayatuddin Al-Mustafa. (Foto: Bernama)

 Sebelumnya 
Para anggota parlemen Malaysia dari kubu oposisi marah dan menuduh Muhyiddin hanya ingin menghindari perdebatan di parlemen. Mereka juga menekan ketidakjelasan apakah Raja Malaysia telah menyetujui pencabutan aturan darurat itu, seperti diatur dalam Konstitusi.

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mendesak Muhyiddin mengundurkan diri. Hal itu menyusul pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Raja Malaysia tentang masalah Proklamasi Darurat. “Ini menunjukkan bahwa Kabinet yang dipimpin oleh Tan Sri Muhyiddin melanggar konstitusi dengan menghina institusi raja,” tuding Anwar.

Baca juga : Demo Berujung Petaka Terjadi Di Kota Kembang

Anwar mengatakan, pemerintah Malaysia tidak jujur dan pernyataannya telah menyesatkan parlemen, serta membingungkan rakyat Malaysia. “Kami tidak punya pilihan selain menuntut Perdana Menteri untuk mengundurkan diri,” tegas Anggota Parlemen Malaysia dari daerah pemilihan Port Dickson itu.

Anwar juga menegaskan, Ketua Parlemen tidak boleh melindungi Muhyiddin jika terbukti telah melanggar undang-undang. “Ini pernyataan resmi yang dikeluarkan Agong bukan dari media,” ancam Anwar.

Baca juga : Menteri Syahrul Pastikan Stok Beras Nasional Aman

Ketua blok partai pemerintah yang juga Wakil PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan, 110 anggota parlemen masih memberikan dukungan kepada Muhyiddin. “Saya menjunjung titah Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Istana Negara pada Kamis ini,” ujar Ismail Sabri Yaakob di Putrajaya, kemarin.

Sebagai informasi, Malaysia mencapai rekor tertinggi lagi untuk kasus baru Corona, Rabu (28/7), yang tembus 17.405 orang. Melansir Channel News Asia, lebih dari setengah kasus baru itu, berasal dari Lembah Klang, dengan 7.171 infeksi di Selangor dan 2.880 di Kuala Lumpur. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.