Dark/Light Mode

Manuver Kamala Harris Dicurigai China

AS Mau Pecah Belah Asia Tenggara, Yakin?

Kamis, 26 Agustus 2021 06:20 WIB
Wapres Kamala Harris (kiri) dan Wapres Vietnam Vo Thi Anh Xuan di Istana Kepresidenan,Hanoi, Vietnam, Rabu (25/8).
Wapres Kamala Harris (kiri) dan Wapres Vietnam Vo Thi Anh Xuan di Istana Kepresidenan,Hanoi, Vietnam, Rabu (25/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pidato Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris di Singapura, yang isinya memojokkan China, membuat Beijing meradang. Negeri Tirai Bambu ini menuding Negeri Paman Sam memiliki banyak agenda terselubung. Salah satunya, memecah belah negara di Asia Tenggara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengajak masyarakat dunia melihat situasi terakhir di Afghanistan untuk melihat watak asli Pemerintah AS.

“AS selalu berusaha membe­narkan egoismenya dan menin­das dengan aturan dan ketertiban. Tapi sekarang berapa banyak orang yang akan percaya,” kata Wang, Selasa (24/8).

Baca juga : Pimpinan KPK Sekarang Belum Beres Dengan Urusan Dirinya

“AS bisa datang dan pergi kapan saja tanpa berkonsultasi dengan komunitas internasional, bahkan sekutunya. Mereka dapat mencoreng, menekan, memaksa, dan menggertak negara lain se­suka hati,” sambung Wang.

Wang meyakinkan, AS merupakan faktor utama penyebab situasi terkini di Afghanistan. Janji yang pernah disampaikan Negeri Paman Sam berbeda dengan ke­nyataan. AS berjanji membantu Afghanistan dalam menjaga sta­bilitas, mencegah kekacauan, dan mendukung perdamaian. “Namun kata-kata AS berbeda dengan perbuatannya,” cetusnya.

Wang mengklaim, China se­lama ini tak banyak bicara tapi telah lama memberikan bantuan dalam pembangunan ekonomi dan sosial di Afghanistan.

Baca juga : PKS Usulkan Tutup Perbatasan

Media yang dikelola negara, China Daily, menyebut Harris sedang memaksa negara-negara di kawasan tersebut untuk ber­gabung dengan AS dalam mela­wan China.

China Daily juga dengan jelas menyinggung isi pidato Harris di Singapura yang dianggap berisi dorongan untuk membuat negara-negara di kawasan tersebut saling terpecah bermusuhan.

“Pidato Harris di Singapura adalah serangan tak berdasar terhadap China. Tampaknya satu-satunya komitmen Amerika Serikat untuk Asia Tenggara adalah upaya berdedikasinya untuk menciptakan irisan antara negara-negara Asia Tenggara dan China,” tulis China Daily, seperti dikutip Reuters.

Baca juga : Menteri Syahrul Bersyukur Mampu Pertahankan WTP Kelima Kali

Dalam pidato di Singapura, Harris menuduh China memaksa dan mengintimidasi untuk men­dukung klaim di Laut China Selatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.