Dark/Light Mode

Kerja Sama Dengan Kedubes Inggris, Italia, Dan Swedia

Besok, FPCI Umumkan 10 Besar Pemenang Kompetisi Video Perubahan Iklim

Kamis, 9 September 2021 22:36 WIB
Pendiri dan  Ketua FPCI, Dr. Dino Patti Djalal (Foto: Istimewa)
Pendiri dan Ketua FPCI, Dr. Dino Patti Djalal (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 218 pemuda-pemudi Indonesia telah mengumpulkan video melalui Instagram, mengenai solusi dan gagasan mereka dalam merespons darurat iklim.

 

 

Video-video tersebut ditonton ribuan kali, dan menunjukkan kepedulian anak muda Indonesia terhadap perubahan iklim dan keinginan mereka untuk bertindak.

Jumat (10/9) besok, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menggelar kegiatan virtual untuk mengumumkan 10 besar pemenang. Serta menganugerahkan finalis 3 besar, yang masing-masing akan menerima hadiah dari Inggris, Swedia, dan Italia sebagai bentuk apresiasi dan dukungan.

Kompetisi yang dihelat FPCI bersama dengan Kedutaan Besar Inggris, Kedutaan Besar Italia, dan Kedutaan Besar Swedia ini diadakan dalam rangka menyambut COP26, yakni konferensi internasional yang membahas isu perubahan iklim.

Baca juga : Kedubes Inggris Ajak Anak Muda Peduli Perubahan Iklim

Tahun ini, konferensi tersebut akan digelar melalui kerja sama antara Inggris dan Italia di Glasgow, Inggris, pada November mendatang.

Kompetisi video yang bertujuan untuk menemukan anak-anak muda Indonesia dengan ide-ide dan aksi cemerlang dalam memecahkan dan berusaha menghentikan pemanasan global ini, berhasil mengumpulkan 218 video yang telah ditonton ribuan kali secara daring.

Tema kompetisi  “Banyak Jalan Menuju Net Zero” (#Indonesia4Climate) menekankan pada fakta, bahwa untuk menghentikan kontribusi terhadap perubahan iklim, kita harus seluruhnya terlibat dalam mengambil berbagai tindakan.

Secara bersama-sama, tindakan-tindakan tersebut dapat menjadi sebuah perubahan-perubahan besar, dan kita pun dapat mewariskan masa depan yang aman bagi generasi mendatang.

Ide-ide yang diajukan oleh anak muda Indonesia, antara lain berupa menanam pepohonan bakau untuk menyerap emisi gas rumah kaca, dan melindungi cadangan ikan bagi komunitas lokal.

Selain itu, juga ada ide enggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik gratis di seluruh penjuru negeri, mengubah industri fesyen dengan menekankan praktik yang berkelanjutan, mengurangi jumlah limbah dan mendaur ulang limbah yang dihasilkan,  memproduksi lebih banyak makanan dengan ruang yang lebih kecil melalui teknik hidroponik,.dan masih banyak ide bagus lainnya.

Upacara Penganugerahan akan dilaksanakan melalui Zoom dan disiarkan live melalui akun YouTube FPCI.

Baca juga : Kerja Sama Dengan Penyelenggara Telekomunikasi Justru Dongkrak Jumlah Pelanggan

Harapannya, dengan menyoroti ide-ide pemuda-pemudi Indonesia yang berbakat, institusi pemerintah, bisnis, dan finansial dapat mendukung upaya mereka agar inovasi-inovasi tersebut dapat terwujud dan tersebar secara cepat dan masif.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini, didanai oleh Kedutaan Besar Inggris, Kedutaan Besar Italia, dan Kedutaan Besar Swedia.

Hadiah pemenang dan finalis berasal dari Inggris, Italia, dan Swedia.

Kompetisi ini diadakan dalam rangka menyambut COP26, yakni konferensi internasional yang membahas isu perubahan iklim yang tahun ini digelar dengan kerja sama antara Inggris dan Italia di Glasgow, Inggris, pada November mendatang.

"Suara terkuat yang menyerukan masa depan iklim yang aman harus datang dari generasi muda. Dari kontes video ini, saya senang melihat anak muda Indonesia, yang percaya bahwa keamanan iklim merupakan masalah yang paling besar di zaman kita sekarang," ujar Pendiri dan Ketua FPCI, Dr. Dino Patti Djalal.

Sementara Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan, kelompok muda Indonesia memiliki ide-ide brilian untuk mewujudkan Net Zero.

Menurut Jenkins, satu tindakan kebaikan yang kecil untuk lingkungan tetaplah sebuah tindakan. Ketika ada jutaan tindakan kebaikan kecil, maka kita bisa menghasilkan sesuatu yang besar.  

Baca juga : Kerja Sama Dengan Kemlu, Unimal Gelar Forum Debriefing Kepala Perwakilan RI

“Dengan mendengarkan ide-ide dari para kaum muda di Indonesia – negara yang 50 persen populasinya berusia di bawah 30 tahun – kita dapat menyelamatkan planet kita dengan mengimplementasikan gagagan-gagasan yang inovatif. Serta menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang," jelas Jenkins.

Sementara itu, Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri menjelaskan, selain menjadi negara partner Inggris dalam COP, Italia juga merencanakan kegiatan Youth4Climate di Milan.

Latteri mengungkapkan kegembiraannya dalam merespons tingginya partisipasi, kecerdasan, dan pemikiran positif anak muda Indonesia dalam kompetisi video ini.

“Indonesia merupakan dan akan terus menjadi pemain utama dalam membentuk masa depan yang lebih hijau, dan berkelanjutan bagi planet kita. Generasi mudanya adalah kekuatan di balik kontribusi negara dalam memerangi perubahan iklim bagi komunitas global," papar Latteri.

Secara terpisah Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg mengatakan, perubahan iklim adalah krisis yang menentukan di zaman kita.

Fenomena ini terjadi lebih cepat dari yang diprediksi. Namun, masyarakat dapat berkontribusi dalam mencegah dampak negatif dari perubahan iklim.

“Proporsi generasi muda di dunia saat ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah. Kita perlu mengakui mereka sebagai agen perubahan yang sesungguhnya. Saya sangat senang melihat partisipasi dan antusiasme anak muda Indonesia, dalam kampanye ini. Tindakan mereka selaras dengan tujuan iklim Swedia dalam mencapai Sustainable Development Goals”, tutup Berg. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.