Dark/Light Mode

Barbershop Di Afghanistan Kini Dilarang Cukur Jenggot Dan Setel Musik

Senin, 27 September 2021 17:02 WIB
Tentara Taliban berjaga di Provinsi Helmand. (Foto: AP via CNN)
Tentara Taliban berjaga di Provinsi Helmand. (Foto: AP via CNN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seluruh barbershop atau tukang pangkas rambut di provinsi Helmand, Afghanistan kini dilarang mencukur jenggot kaum pria dan menyetel musik di tempat layanan mereka.

Sesuai aturan yang diterbitkan Departemen Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di provinsi pimpinan Taliban.

Ini merupakan aturan terbaru dari serangkaian pembatasan di Afghanistan, berdasarkan interpretasi ketat Taliban terhadap hukum syariah Islam.

Baca juga : KPK Panggil 3 Eks Anggota DPRD Mimika

"Anda harus tahu, mencukur jenggot serta menyetel musik di tempat pangkas rambut dan pemandian umum sangat dilarang," demikian pernyataan otoritas setempat, Minggu (26/9).

"Jika ada tempat pangkas rambut atau pemandian umum yang kedapatan mencukur jenggot atau memutar musik, kami akan menanganinya sesuai dengan prinsip syariah. Mereka tidak boleh komplen," tambah pernyataan itu.

Taliban mengatakan, peraturan mereka saat ini dijamin lebih ringan dibanding masa pemerintahan sebelumnya.

Baca juga : Moderna Dan Pfizer Kini Tersedia Di Seluruh Faskes Dan Sentra Vaksinasi DKI

Belakangan, muncul banyak laporan tentang tindakan keras Taliban sejak mereka merebut kekuasaan negara pada Agustus lalu.

Termasuk penahanan dan penyerangan terhadap wartawan, hukum cambuk terhadap perempuan yang mengambil bagian dalam protes, dan hukum gantung terhadap tersangka kriminal.

Kelompok tersebut juga tidak mengizinkan anak perempuan dan perempuan Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan menengah, meskipun siswa perempuan dijanjikan memperoleh hak untuk belajar.

Baca juga : Dubes Inggris Untuk Afghanistan Pulang Kampung Dengan Selamat

Sementara anak laki-laki Afghanistan, telah kembali bersekolah.  

Ketika terakhir berkuasa antara tahun 1996 dan 2001, Taliban melarang perempuan dan anak perempuan dari pendidikan dan pekerjaan, dan sangat membatasi hak-hak mereka.

Saat ini, perempuan telah sepenuhnya dikeluarkan dari pemerintahan garis keras yang baru di negara itu. Dalam beberapa kasus, diperintahkan untuk meninggalkan tempat kerja mereka. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.