Dark/Light Mode

Belajar Dari Diplomasi Hudaibiyyah (3)

Selasa, 29 Maret 2022 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dari kenyataan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu kesuksesan misi Nabi, karena ia selalu menyikapi setiap persoalan dengan tenang dan dengan berpikir jernih. Kebijakan-kebijakannya seringkali dinilai tidak populis oleh sahabat-sahabatnya tetapi pada akhirnya kebijakan itu dinilai lebih tepat.

Spontanitas emosional terkadang memang menjadi bumerang. Al-Qur’an juga mengingatkan kita: “Janganlah karena kebencianmu pada suatu kelompok membuatmu tidak beralu adil”. (Al-Ma’idah : 8)

Baca juga : Belajar Dari Diplomasi Hudaibiyyah (2)

Ayat lain: “Janganlah menceburkan diri kalian ke dalam kebinasaan”. (Al-Baqarah : 195)'

Nabi juga sering mengambil langkah mundur untuk mencapai suatu kemenangan. Tidak mesti harus menempuh langkah nekat atau mengorbankan diri untuk mencapai suatu tujuan.

Baca juga : Belajar Dari Diplomasi Hudaibiyyah (1)

Jihad sesungguhnya untuk menghidupkan orang, bukan sebuah langkah yang bisa menyebabkan kematian orang. Perintah jihad dalam Al-Qur’an selalu diawali dengan perintah hijrah. Jihad dengan jiwa juga selalu diawali dengan jihad dengan harta benda. Inilah cara Nabi dan inilah cara Islam. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.