Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (6):

Makna Spiritual Ka`bah (2)

Rabu, 13 Juli 2022 06:39 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam berbagai riwayat diceritakan bahwa Ka’bah adalah makhluk Surga yang diutus untuk menjemput anak manusia di bumi penderitaan kembali ke Surga kenikmatan. Ka’bah juga berfungsi menenangkan kembali hati dan pikiran Adam dan Hawa beserta anak cucunya.

Yang lebih penting, Ka’bah mendekatkan kembali anak manusia setelah berjauhan dari Tuhannya. Tidak ada bentuk penderitaan paling pedih selain hamba berjarak dengan Tuhannya. Itulah sebabnya Allah SWT menurunkan sebuah ayat dalam rangkaian drama kosmik di dalam surah al-A’raf berikut ini:

Baca juga : Makna Spiritual Ka`bah (1)

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian in­dah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. al-A’raf/7:26).

Ka’bah adalah semacam rumah pertobatan umat manusia di muka bumi ini. Jalan penyelamatan Adam dan Hawa setelah tersesat karena pelanggaran ialah menutupi aurat sebagai simbol dosa dan kemaluan. Penutup aurat dan sekaligus dilengkapi dengan perhiasan dan aksesoris ialah pakaian ketakwaan (libaas al-taqwa).

Baca juga : Dimensi Spiritual (4): Perspektif Hakekat

Pakaian ketakwaan inilah yang mampu menutupi aurat kelemahan dan dosa kita sebagai umat manusia. Ingat kem­bali ketika kita mandi ihram sebelum menunaikan haji. Kita telanjang bulat. Kemudian kita membersihkan diri dengan air dalam bentuk mandi sunnat (anjuran) untuk ihram.

Setelah itu, kita menggunakan pakaian khusus yang mem­balut lekuk-lekuk tubuh kita. Sepotong kain ihram putih tak berjahit, sekaligus mengingatkan kita sebagai pakaian di dalam liang lahat.

Baca juga : Menghayati Semiotika Haji

Tidak ada satu pun menyertai kita selain selembar kain itu. Tidak ada atribut, pangkat dan jabatan. Tidak ada juga berbagai jenis harta kekayaan yang kita miliki. Pakaian ketakwaan tidak pernah hancur bersama hancurnya tubuh sekalipun. Pakaian ini yang menyertai dan sekaligus mem­bela kita sepanjang zaman di akhirat kelak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.