Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (6):
Makna Spiritual Ka`bah (2)
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam berbagai riwayat diceritakan bahwa Ka’bah adalah makhluk Surga yang diutus untuk menjemput anak manusia di bumi penderitaan kembali ke Surga kenikmatan. Ka’bah juga berfungsi menenangkan kembali hati dan pikiran Adam dan Hawa beserta anak cucunya.
Yang lebih penting, Ka’bah mendekatkan kembali anak manusia setelah berjauhan dari Tuhannya. Tidak ada bentuk penderitaan paling pedih selain hamba berjarak dengan Tuhannya. Itulah sebabnya Allah SWT menurunkan sebuah ayat dalam rangkaian drama kosmik di dalam surah al-A’raf berikut ini:
Baca juga : Makna Spiritual Ka`bah (1)
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. al-A’raf/7:26).
Ka’bah adalah semacam rumah pertobatan umat manusia di muka bumi ini. Jalan penyelamatan Adam dan Hawa setelah tersesat karena pelanggaran ialah menutupi aurat sebagai simbol dosa dan kemaluan. Penutup aurat dan sekaligus dilengkapi dengan perhiasan dan aksesoris ialah pakaian ketakwaan (libaas al-taqwa).
Baca juga : Dimensi Spiritual (4): Perspektif Hakekat
Pakaian ketakwaan inilah yang mampu menutupi aurat kelemahan dan dosa kita sebagai umat manusia. Ingat kembali ketika kita mandi ihram sebelum menunaikan haji. Kita telanjang bulat. Kemudian kita membersihkan diri dengan air dalam bentuk mandi sunnat (anjuran) untuk ihram.
Setelah itu, kita menggunakan pakaian khusus yang membalut lekuk-lekuk tubuh kita. Sepotong kain ihram putih tak berjahit, sekaligus mengingatkan kita sebagai pakaian di dalam liang lahat.
Baca juga : Menghayati Semiotika Haji
Tidak ada satu pun menyertai kita selain selembar kain itu. Tidak ada atribut, pangkat dan jabatan. Tidak ada juga berbagai jenis harta kekayaan yang kita miliki. Pakaian ketakwaan tidak pernah hancur bersama hancurnya tubuh sekalipun. Pakaian ini yang menyertai dan sekaligus membela kita sepanjang zaman di akhirat kelak.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.