Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menghemat Politik Identitas (3)

Etik Politik Identitas Dalam Al-Quran

Senin, 15 Agustus 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dihubungkan dengan politik identitas adalah sebagai berikut:

1. Al-Qur’an mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan.

“… dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Q.S. Ali ‘Imran/3:159).

“… sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka (Q.S. Al-Syura/42:38).

Baca juga : Mengapa Al-Qur`an Menghemat Bicara Politik Identitas?

2. Al-Qur’an menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebersamaan, sungguhpun umat Islam terlibat sebagai subyek atau objek dalam persoalan tersebut. Rasa keadilan tidak boleh dikorbankan oleh keinginan subyektif.

Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. (Q.S. Al-Maidah/5:8).

3. Al-Qur’an samasekali tidak menolerir pembinasaan diri sendiri dalam mencapai tujuan, sesuci apapun tujuan itu. Tidak boleh menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan, apalagi dengan sengaja mengorbankan diri dan orang lain yang tak berdosa, tidak pernah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya.

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah/2:195).

Baca juga : Al-Qur`an Dan Politik Identitas

4. Al-Qur’an menolerir fleksibilitas dalam memperjuangkan sebuah cita-cita. Setiap orang berhak menentukan pilihan di dalam mengekspresikan pendapat masing-masing.

“Janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu, dan masuklah dari pintu-pintu yang berbeda-beda”. (Q.S. Yusuf/12:67).

5. Al-Qur’an tidak menolerir pemaksaan kehendak dalam mencapai tujuan, khususnya pemaksaan kehendak keagamaan terhadap orang lain:

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”. (Q.S. Al-Baqarah/2:256).

Baca juga : Memelihara Kejujuran

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (Q.S. Al-Qashahsh/28: 56)

6. Al-Qur’an lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan serta kebersamaan (Bhinneka Tunggal Ika) ketimbang perbedaan, apalagi permusuhan.

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu”. (Q.S. Ali ‘Imran/3: 64).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.