Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (29)

Politik Shalat Jamaah (2)

Selasa, 13 September 2022 06:28 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Jamaah bisa dianalogikan dengan negara, imam dapat dianalogikan dengan kepala negara, ma’mum dapat di­analogikan dengan rakyat, dan imamah dapat dianalogikan dengan konstitusi yang mengatur hak dan kewajiban para pihak.

Baca juga : Politik Shalat Jamaah (1)

Komunitas inilah yang disebut khaira ummah (komunitas ideal) sebagaimana dilukiskan dalam ayat: Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyu­ruh kepada yang makruf (kebaikan), dan mencegah dari yang mungkar (salah), dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali ‘Imran/3:110).

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat

Allah SWT menegaskan, amalan shalat kita mestilah mempunyai bekas di kehidupan bermasyarakat, seba­gaimana dilukiskan dalam ayat: Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (Q.S. al-Fath/48:29).

Baca juga : Strategi Islam Di Dalam Bela Negara Dan Cinta Tanah Air

Para ulama Tafsir menjelaskan tanda-tanda bekas sujud bukanlah warna hitam di dahi, tetapi shalat yang memiliki resonansi sosial. Bagaimana kita hidup dengan berteng­gang rasa dengan orang lain. Bagaimana menghilangkan kesombongan dan egoisme dalam kehidupan masyarakat. Itulah arti penting dari atsar (bekas) sujud. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.