Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Menghemat Politik Identitas (29)
Politik Shalat Jamaah (2)
Sebelumnya
Jamaah bisa dianalogikan dengan negara, imam dapat dianalogikan dengan kepala negara, ma’mum dapat dianalogikan dengan rakyat, dan imamah dapat dianalogikan dengan konstitusi yang mengatur hak dan kewajiban para pihak.
Baca juga : Politik Shalat Jamaah (1)
Komunitas inilah yang disebut khaira ummah (komunitas ideal) sebagaimana dilukiskan dalam ayat: Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf (kebaikan), dan mencegah dari yang mungkar (salah), dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali ‘Imran/3:110).
Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat
Allah SWT menegaskan, amalan shalat kita mestilah mempunyai bekas di kehidupan bermasyarakat, sebagaimana dilukiskan dalam ayat: Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (Q.S. al-Fath/48:29).
Baca juga : Strategi Islam Di Dalam Bela Negara Dan Cinta Tanah Air
Para ulama Tafsir menjelaskan tanda-tanda bekas sujud bukanlah warna hitam di dahi, tetapi shalat yang memiliki resonansi sosial. Bagaimana kita hidup dengan bertenggang rasa dengan orang lain. Bagaimana menghilangkan kesombongan dan egoisme dalam kehidupan masyarakat. Itulah arti penting dari atsar (bekas) sujud. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.