Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mengenal Isme-isme Kontroversi (3)

Terorisme

Jumat, 7 Oktober 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Terorisme adalah sebuah faham dan ideologi paling banyak merepotkan di banyak negara selama decade terakhir ini. Terorisme juga merupakan tantangan paling nyata bagi agama Islam dan umat Islam dewasa ini karena telah men­citra negatifkan agama Islam dan umatnya. Terorisme telah menodai keluhuran agama di mata dunia internasional akibat ulah segelintir orang yang memaksakan kehendaknya atas nama agama. Gerakan kelompok tersebut kemudian diklaim sebagai kelompok teroris.

Baca juga : Radikalisme

Merek terorisme yang dihubung­kan dengan agama Islam betul-betul telah menodai citra positif agama akhir zaman ini. Sebegitu negatifnya, hingga seorang murtad Mesir menulis dalam bukunya “Islam and Terrorism”, mengatakan: “Islam is behind terrorism, not muslims. Muslims are victims”. Ia memotong-motong sejumlah ayat dan hadis untuk membenarkan teorinya. Mantan Professor Ilmu Sejarah di Universitas Al-Azhar ini kini memprovokasi dunia barat untuk menjauhi Islam. Dia seorang pentolan kelompok liberal yang pernah ditahan di penjarah bawah tanah kelompok radikal Mesir lalu lolos dan mencari perlindungan dan fasilitas di AS. Kini hidup seperti selebriti di AS walaupun harus mengorbankan keislamannya.

Baca juga : Komunisme

Kekerasan tidak identik dengan terorisme. Tidak semua tindakan kekerasan adalah tindakan terorisme. Sebaliknya tidak semua tindakan terorisme adalah tindakan kekerasan. Sesungguhnya hal ini sangat tergantung kontroversi makna kekerasan dan terorisme itu sendiri. Satu tindakan kekerasan bisa dianggap jihad oleh suatu kelompok tetapi kelompok lain menganggapnya tindakan teroris.

Baca juga : Adat Bersendi Syara’, Sara Bersendi Kitabullah (2)

Sebaliknya ada stau tindakan atau keputusan yang secara tidak langsung melahirkan korban tetapi sesungguhnya dapat dianggap tindakan teroris. Contohnya penjatuhan sanksi sepihak kepada suatu kelompok yang menyebabkannya tersiksa, tercekam, terancam eksistensi dan kelangsungan hidupnya, maka itu bisa disebut tindakan teroris meskipun tidak dalam bentuk kekerasan. Di atas segala-galanya, tentu yang paling menentukan dalam hal ini ialah definisi “kekerasan” dan “terorisme”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.