Dark/Light Mode

Trend Islam di AS (89)

Keresahan Anak-anak LGBT

Sabtu, 27 Juli 2019 11:55 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu bentuk keresahan baru di AS ialah anak-anak dari pasangan LGBT. Seperti diketahui, AS sudah melegalkan perkawinan sejenis.

Bahkan kecenderungan pasangan LGBT semakin berkembang. Tidak terkecuali dari mereka ada yang beragama Islam. Homo Seksual muslim sudah lama ada perkumpulannya di AS.

Lihat saja Website mereka yang diberi nama WWW.Alfatihah sudah berumur puluhan tahun. Isinya adalah perkumpulan gay muslim. Sebagian di antara mereka bergelar PhD dan master.

Baca juga : Keresahan Orangtua Migran Muslim

Mereka menulis buku yang memberikan pembenaran LGBT dengan mengutip ayat dan hadis. Kini anggotanya meluas bukan hanya di AS tetapi juga di negara-negara muslim. Tentu saja pasti banyak masalah soal perkawinan LGBT.

Semua mazhab fikih Islam tidak ada yang membenarkan perkawinan sejenis. Bahkan yang menjadi rukun utama perkawinan dalam Islam harus ada calon pengantin yang berbeda jenis.

Mau diputar seperti apa pun ayat dan hadis tidak akan bisa ditemukan pembenaran perkawinan LGBT. Bukan hanya agama Islam tetapi agama-agama lain di AS sesungguhnya tidak ada juga yang secara terbuka memberikan dukungan terhadap perkawinan sejenis.

Baca juga : Dilema Anak-anak Migran Muslim

Hanya dalil atas nama Hak Asasi Manusia (HAM) sering dijadikan rujukan untuk melegalkan perkawinan sejenis ini. Persoalan sesungguhnya bukan hanya sampai di situ.

Banyak pasangan LGBT mengadopsi anak dan itu di AS juga dimungkinkan. Anak-anak kecil, apalagi bayi, tentu saja tidak bisa protes kalau yang akan mengangkatnya sebagai orang tua angkat adalah orang tua yang sama jenis.

Kebingungan anak dan orang tuanya muncul ketika anak itu beranjak besar dan mulai sekolah. Pertanyaan muncul dari sang anak atau mungkin dari teman-teman anak itu, mengapa orang tua dua-duanya laki-laki atau dua-duanya perempuan?

Baca juga : Mahalnya Sebuah Demokrasi

Mengapa dirinya tidak seperti teman-temannya, mempunyai ayah dan ibu? Mengapa ibunya laki-laki? Atau mengapa bapaknya perempuan? Tentu saja menimbulkan masalah kejiwaan bagi anak angkat.

Belum lagi soal waris dan masalah perwaliannya nanti jika ingin kawin. Siapa di antara kedua pasangan LGBT itu yang harus bertanggung jawab sebagai wali?
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.