Dark/Light Mode

Antara Pilpres Kita Dan Pilpres Singapura

Rabu, 23 Agustus 2023 06:38 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Setelah nama-nama calon presiden diumumkan ELD, kritik dan berbagai pandangan pro-dan kontro berseliweran. ELD bukan hanya memperhatikan betul pendapat masyarakat, tapi menjadikannya masukan untuk menilai kandidat yang disorot publik itu. Beberapa kali kandidat dinyatakan “drop” alias gagal atas masukan dari publik.

Presiden Singapura lebih banyak bersifat seremonial. Ia harus bekerjasama dengan kabinet sebelum mengambil tindakan dalam kebijaksanaan penting apa pun. Presiden juga membutuhkan konsultasi dari Dewan Penasehat Presiden (Council of Presidential Advisers/CPA) dalam menjalankan tugas dan wewenang yang bersifat fungsional. Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, misalnya, pernah menulis surat kepada Presiden Singapura untuk membebaskan seorang warganya yang ditangkap karena kasus narkotika dan dijatuhi hukuman. Presiden Singapura harus berkonsultasi dengan kabinet serta CPA sebelum menjawab surat Presiden Clinton. Keputusannya: menolak permintaan Bill Clinton untuk membebaskan warganegaranya dari jeratan hukuman mati dengan alasan: Kepala Negara Singapura tidak bisa campur tangan dalam bidang hukum, apalagi terhadap tputusan hukum pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

Gaji Presiden Singapura sekitar 1,5 juta dollars Singapura per tahun; sedang gaji Ketua Parlemen 1,17 juta dollars Singapura per tahun setelah dipotong cukup besar belum lama ini untuk menyeimbangkan gajinya dengan gaji kepala negara.

Baca juga : Mengatasi NII (2)

Calon ke-4, George Goh didrop oleh Komite Pemilu karena dianggap tidak memenuhi syarat dan mendapat banyak sorotan tajam dari Masyarakat.

Penduduk Singapura berjumlah hampir 6 juta jiwa, terdiri atas etinis Tionghoa (77,3%), Melayu(14,1%), India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3%). Pada awalnya, hanya etnis Tionghoa yang boleh memilih dan dipilih sebagai Presiden. Putera pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, yakni Lee Hsien Loong, ketika menjabat Perdana Menteri mengajukan gagasan kepada parlemen agar semua etnis di negaranya boleh jadi Presiden, memiliki juga hak pilih. Alasannya, presiden Singapura bukan mewakili satu etnis tertentu, tapi mewakili seluruh bangsa Singapura. Usulan ini akhirnya disetujui parlemen setelah melalui perbincangan lama di parlemen, terutama tantangan dari suku mayoritas. Konstitusi negara terkait hak pilih dan hak memilih presiden pun kemudian diubah.

Lee Hsien Loong juga yang mengusulkan kaum perempuan boleh dipilih sebagai presiden.

Baca juga : Mengatasi NII (1)

Tiga kandidat presiden tahun ini:

Ng Kok Song
Salah satu calon Presiden yang tengah viral luas di media sosial tentang “siapa dirinya” Bernama Ng Kok Song. Meski sudah berusia 75 tahun, perawakannya masih “segar”. Ketika wartawan bertanya “resep muda”, dia menyatakan menjalankan apa yang disebut SHIELD – perlindungan tubuh – singkatan dari :

S = sleep, rata-rata tidur 7 jam tiap hari;
H = Health, bagaimana mengendalikan stress, stress membuat seseorang tegang dan bisa tenang yang jelas akan mengganggu kesehatan Anda.
I = interaction, berusaha banyak komunikasi/interaksi dengan berbagai kalangan;
E = Exercises, jaga kesehatan, main golf frata-rata 9 holes tiap hari dan lari 15 menit;
L – Learn something, belajar dan belajar terus apa saja yang bermanfaat. “Ketika saya bertemu dan bercakap-cakap dengan Anda, saya mendapat banyak pelajaran seperti tentang media sosial dan etika.
D= lakukan diet secara ketat, kurangi karbohidrat dan daging-daging, perbanyak sayur-mayur dan buah-buahan.

Baca juga : Anti Kekerasan

Ng Kok Song ditinggal isteri pertamanya yang meninggal dunia pada 2021 akibat menderita kanker. Ia kemudian menikah lagi dengan Perempuan Kanada keturunan Tionghoa dengan selisih usia 6 tahun. Dengan almarhumah isteri pertamanya Kok Song dikaruniai 3 anak, sebuah keluarga yang tampaknya sangat bahagia. Beberapa hari yang lalu, Kok Song beserta semua anggota keluarganya tampil di depan media. Isteri dan seluruh anak dan cucunya menyatakan dukungan kuat mereka kepada Kakek Ng untuk ikut Pilpres bulan depan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.