Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (84)

Menjadikan Agama Sebagai Sendi Peradaban

Selasa, 29 Agustus 2023 06:04 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi bangsa Indonesia, ­agama adalah sesuatu yang sangat asasi. Bahkan agama menjadi sendi peradaban dan kebudayaan.

Agama tidak boleh dipisahkan dengan peradaban, secepat apapun perubahan peradaban itu berubah. Peru­bahan peradaban dunia satu abad terakhir setara dengan perubahan dua millennium sebelumnya.

Baca juga : Politik Santun

Menghadapi perubahan budaya dan peradaban ini harus ada tata nilai yang tetap memandu arah dan kiblat peradaban. Peradaban baru yang terbentuk di atas kebabasan nilai dan kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jika kedua hal ini bertemu dan sama-sama mengisi peradaban masa depan tanpa meng­introdusir unsur agama, maka bisa diprediksi wujud peradaban masa depan itu seperti apa? Apakah masih menempatkan manusia sebagai subyek? Bagaimana dengan nialai-nilai agama yang cen­derung memberikan pembatasan terhadap progresifitas keinginan manusia?

Baca juga : Jihad Para Nabi: Diplomasi (2)

Apakah agama masih mempunyai tempat di dalam peradaban baru itu atau justru agama akan tampil sebagai protektor terhadap ekspresi kebebasan manusia? Bagaimana kita sebagai suatu bangsa besar menghadapi ­gelombang pera­daban baru?

Sebagai bangsa yang berada dalam posisi silang seperti Indonesia, agama harus menjadi sendi peradaban bangsa sebagaimana diamantkan oleh The Founding Fathers kita, sebagaimana tertera di dalam Pancasila dan Mukaddimah UUD 1945. Jika bangsa Indonesia diharapkan tetap eksis di masa depan, maka agama harus dipertahankan sebagai pilar peradaban bangsa.

Baca juga : Jihad Para Nabi: Diplomasi (1)

Jumlah penduduk yang besar, wilayah yang amat luas dengan kondisi ribuan pulau, letak georafis di posisi silang, dan bahasa dan kebudayaan lokalnya yang beragam, semakin mendesak bangsa ini memiliki strategi kebudayaan dan peradaban yang tepat.

Sebagai bangsa yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, selayaknya Indonesia tampil sebagai trend setter atau imam di dalam perkembangan peradaban dunia modern. Ini sangat beralasan mengingat Indonesia memiliki banyak potensi strategis yang tidak dimiliki negara dan bangsa lain. Jika di masa lampau Islam lahir di Timur Tengah (Saudi Arabia) dan sekaligus ­menjadi kiblat dalam peribadatan, ­maka di masa depan Indonesia ­lebih berpotensi untuk menjadi ­kiblat peradaban dunia Islam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.