Dark/Light Mode

Geopolitik Indonesia: Mencegah Perpecahan Di Tahun Politik

Senin, 9 Oktober 2023 06:40 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Menyimak konstelasi politik hari-hari ini, betapa gambalang terlihat persaingan antara kandidat dan partai politik serasa sengit berlangsung. Dan ini, apa boleh buat, acapkali memicu ­polarisasi dalam masyarakat. Pada kelanjutannya polarisasi politik ini memperkukuh perbedaan-perbedaan yang semakin dipertajam. Lantas menjadi bentuk ekstremisme dan konflik politik yang intens.

Implikasi-imlikasinya pun semakin mengerikan, antara lain bisa menimbulkan perpecahan ideologis dan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat menjadi sumber polarisasi politik antara lain media sosial, ideologi politik ekstrem, ketidakpuasan terhadap pemerintah atau kebijakan tertentu, serta perpecahan berdasarkan identitas seperti agama dan etnis –bisa saling mencuat.

Baca juga : Aplikasi i-Pubers, Pupuk Indonesia Siap Tingkatkan Pelayanan Petani Nasional

Soalnya, bukan mustahil, ada jug sejumlah pemimpin politik, atau partai-partai politik, memanfaatkan perbedaan-perbedaan itu demi memperkuat basis pendukung mereka. Sehingga polarisisasi politik menghasilkan dampak sosial yang signifikan. Ini mencakup meningkatnya ketegangan antar-kelompok, hilangnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik ­antar kelompok, serta peningkatan konflik dan perpecahan dalam masyarakat. Pada tingkat yang lebih ekstrim, polarisasi dapat berujung pada kekerasan politik.

Dalam konteks demokrasi, polarisasi politik dapat menjadi tantangan serius. Hal ini dapat menyulitkan pencapaian konsensus, menghambat kemampuan pemerintah untuk bekerja sama, dan mengganggu proses pengambilan keputusan yang efektif. Masyarakat yang sangat terpolitisasi, dengan polarisasi yang tinggi, juga dapat menjadi kurang puas dengan hasil-hasil pemilihan umum. Dan ini ­bersamaa pula menjadi sumber ketidakstabilan dalam negeri, yang pada gilirannya dapat mengancam keamanan nasional.

Baca juga : Indonesia-Jepang Kerja Sama Cegah Penyalahgunaan Teknologi Dalam Aksi Terorisme

Sedangkan dalam perspektif geopolitik, terjadinya polarisasi politik jelang pemilihan umum (pemilu) juga dapat dilihat fenomena di mana masyarakat dan pemimpin politik terbagi menjadi dua kelompok yang berlawanan secara ideologis atau partisan. Namun, dampak polarisasi politik pada tataran geopolitik bisa sangat signifikan.

Dalam dunia geopolitik yang kompleks, polarisasi politik dalam suatu negara memiliki dampak yang signifikan pada dinamika regional dan ­global. Negara-negara asing, atau ­aktor-aktor internasional, seringkali memiliki minat geopolitik di dalam negeri yang menghadapi pemilihan umum. Mereka dapat memanfaatkan polarisasi politik untuk mencapai tujuan mereka. Belum lagi dengan terjadinya polarisasi politik dapat menjadi bagian dari pertarungan ­kekuasaan regional atau global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.