Dark/Light Mode

Abraham Samad, Calon Gubernur DKI?

Sabtu, 6 April 2024 07:59 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka -
Prof. Tjipta Lesmana
Pengamat Politik Senior

DPR sudah memutuskan calon Gubernur Jakarta tetap dipilih oleh rakyat melalui Pilkada, bukan oleh Presiden RI.   

Semula, isu santer berkeliaran bahwa Gubernur DKI Jakarta akan ditetapkan langsung oleh Presiden, bukan oleh DPRD melalui Pilkada. Wacana ditetapkan oleh Presiden muncul karena sebentar lagi Jakarta bukan lagi Ibukota R.I.

Sebentar lagi Ibukota RI adalah IKN – Ibukota Negara Nusantara- mendapat kritik tajam oleh berbagai pihak, terkait dengan posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden RI.

Jika “terjadi apa-apa” dengan Prabowo Subianto Subianto == Presiden Terpilih RI sebelum masa jabatannya habis, maka calon Gubernur DKI ada di tangan Gibran yang tentu akan naik sebagai Wakil Presiden. Posisi Wapres lebih kuat posisinya untuk memilih Gubernur.

Baca juga : Amran Berjuang Keras Tahan Impor Beras

Bagaimana dengan gubernur-gubernur lain, apakah tetap dipilih oleh DPRD melalui DPRD atau dipilih oleh Presiden, kita belum tahu. Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta periode ini diundur dari jadwal semula hingga 27 Nopember 2024.

Dengan tenggang waktu 6 bulan, beberapa nama calon Gubrnur DKI sudah bermunculan; salah satu nama yang kuat adalah Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK. Yang legendaris.

Nama Abraham Samad mencuat tajam sejak 7-8 bulan yang lalu melalui podcast yang diasuhnya, Abraham Samad Podcast yang sangat populer. Podcast Samad bukan hanya bincang-bincang soal politik, khususnya masalah Pemilu 2024 yang penuh hiruk-pikuk di seluruh Tanah Air, tapi podcast Samad tampaknya membawa misi nasional juga.

Bukan hanya melalui podcast, Samad juga super-aktif mengkritisi masalah demokrasi disamping jalannya Pilpres baru-baru ini yang dicurigai penuh kecurangan.

Dua topik besar menjadi sorotan tajam Abraham Samad: dugaan kecurangan dan kepemimpinan Joko Widodo yang mendapat sorotan dari berbagai kalangan, termasuk kaum intelektual dan mahasiswa.  

Baca juga : Mekanisme Teknologi Pertanian

Abraham Samad menjulang namanya sejak diangkat menjadi Ketua KPK pada 2011 hingga 2015 karena ketegasan dan keberaniannya memberantas korupsi.

Sebelum terpilih sebagai Ketua KPK, Abraham dikenal sebagai advokat senior dan kritis di Makassar. Ia pun pernah melakukan konsolidasi penandatanganan Pakta Integritas tidak akan melakukan pendampingan klien yang terduga kasus korupsi.

Belum lama ini Abraham mendukung penuh pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri supaya KPK dibubarkan saja karena tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut Abraham, KPK saa ini jauh lebih jelek daripada KPK sebelumnya. Hal ini terjadi sejak lahirnya UU tentang KPK yang baru yang meletakkan KPK di bawah Presiden.

Ketika itu, berbagai pihak, termasuk para tokoh agama,  menyuarakan narasi yang sama, yakni marwah KPK sudah merosot. Akibatnya, tindak pidana korupsi makin meningkat. Bukan hanya itu, tindak korupsi makin “gila-gilaan”, jumlah dana negara yang dikorup juga kian mengerikan hingga ratusan triliun rupiah.

Pada Pemilu 2014, tersiar berita Abraham Samad hendak “berduet” dengan Bu Mega, tapi belakangan Abraham mengatakan tidak berminat terjun ke dunia politik.  

Baca juga : Firli Dan Rusaknya Pemberantasan Korupsi

Kini terhembus suara-suara miring juga bahwa Abraham diam-diam mengincar kursi DKI-1 menjelang Pilkada Gubernur Jakarta bulan Nopember 2014. Beberapa tokoh Masyarakat juga dikabarkan ikut mendukung Abraham, meskipun hingga hari ini nama Abraham belum muncul secara resmi, di luar 5 nama yang digadang-gadang belakangan ini. 

Menyimak latar belakang pendidikan, pengalaman dan keahliannya di bidang pemberantasan korupsi, Abraham Samad menurut hemat kita “boleh juga” masuk dalam kancah Cagub DKI-1 jika didukung oleh berbagai kalangan.

Meskipun Jakarta sebentar lagi kehilangan “predikat” Ibu Kota Negara Republik Indonesia, berbagai pihak yakin Jakarta tetap akan jadi kota penting untuk Republik Indonesia. Maka, untuk itu dibutuhkan sosok yang ahli dan punya beragam pengetahuan dan pengalaman untuk mengatasi beragam permasalahan yang ruwet di Jakarta!

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.