Dark/Light Mode

Demokrasi Mengamanatkan Nilai-nilai Pancasila

Rabu, 17 April 2024 07:00 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Oleh karena itu, pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi esensial. Pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila juga menjadi pondasi yang kuat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Persatuan, sebagai nilai utama dalam Pancasila, memungkinkan adanya ruang bagi keberagaman dalam kesatuan. Dengan memahami serta menghargai perbedaan pendapat dan kepentingan masyarakat yang beragam, kita dapat membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Akan tetapi untuk mencapai masyarakat yang lebih demokratis, adil, dan berkeadilan, kita harus terus melakukan refleksi serta introspeksi terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah, lembaga masyarakat sipil, dan individu-individu untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya menjadi slogan kosong, tetapi juga menjadi pedoman nyata dalam setiap tindakan dan kebijakan.

Maka dari sana pula semakin tampak jeals dan tegas bahwa demokrasi Pancasila begitu menonjol dengan kekhasannya yang tidak dapat disamakan dengan sistem demokrasi lain, terutama melalui konsep “Musyawarah Mufakat”. Konsep ini tidak hanya berpusat pada suara ­mayoritas, melainkan menekankan pentingnya dialog, kesepakatan bersama, dan proses pembentukan keputusan yang inklusif. Dalam hal ini, konsep Musya­warah Mufakat sejalan dengan nilai-nilai Panca­sila ­seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kerakyatan yang ­Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusya­waratan/Perwakilan, yang menjadi pijakan utama demokrasi Pancasila.

Baca juga : Makna Idul Fitri Dalam Nilai-Nilai Pancasila

Meskipun begitu, demokrasi Pancasila masih dihadapkan pada beragam tantangan yang menguji kedewasaannya. Salah satu tantangan utama adalah konflik antara kebebasan individu dan stabilitas politik. Di satu sisi, kebebasan individu merupakan hak asasi yang harus dijamin, tetapi di sisi lain, stabilitas politik menjadi penting untuk menjaga ketertiban dan kedamaian masyarakat.

Selain itu, pertentangan antara hak minoritas dan mayoritas juga merupakan masalah kompleks. Lantas isu-isu seperti korupsi dan ketidakadilan dalam sistem politik dan hukum, jika tak teratasi bakal menjadi ancaman serius terhadap demokrasi Pancasila. Korupsi merusak integritas institusi dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, sedangkan ketidakadilan mengancam prinsip kesetaraan yang menjadi dasar demokrasi.

Dari itu dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, penting bagi kita untuk terus memegang teguh nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dan landasan moral. Penguatan institusi demo­krasi, termasuk lembaga-­lembaga pengawas dan penegak hukum, serta upaya menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kepentingan kolek­tif, menjadi kunci dalam menjaga keberlangsungan demokrasi Pancasila.

Baca juga : Gelar Safari Ramadan, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Senilai Rp 3 Miliar

Sebetulnya penguatan institusi demokrasi saja tidaklah cukup. Maka diperlukan juga komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya dijunjung tinggi secara retorika, tetapi juga diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Hanya dengan demikian, demo­krasi Pancasila dapat terus relevan dan berdaya tahan di tengah dinamika politik global dan arus globalisasi yang terus berkembang. Bersamaan pula dengan mempertahankan dan menghidupkan nilai-nilai Panca­sila, kita dapat memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang kuat dan bermartabat di panggung dunia.

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah ­mantan Gubernur ­Lemhannas RI dan mantan Direktur ­Jenderal Sosial Politik Depdagri RI. Kini menjabat Ketua TIM Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.