Dark/Light Mode

Pancasila: Pilar Abadi Untuk Indonesia Maju

Jumat, 31 Mei 2024 07:30 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Pada era globalisasi yang semakin meluas dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, nilai-nilai Pancasila menjadi semakin krusial bagi Indonesia. Pancasila tidak hanya merupakan satu set doktrin yang tertera dalam konstitusi, melain­kan juga pondasi moral dan spiritual yang menjadi panduan bagi bangsa ini dalam menghadapi tantangan-tantangan global.

Pancasila memperkuat keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia dengan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan. Konsep ini menjadi kunci dalam me­nanggapi kompleksitas dunia modern yang dipenuhi dengan perbedaan dan konflik. Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila menegaskan urgensi menjaga perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial.

Negara yang berakar pada Pancasila memiliki fondasi yang solid untuk menangani berba­gai masalah global, termasuk perubahan iklim, perdagangan internasional, dan tantangan keamanan. Di tengah arus globali­sasi yang mendesak, Pancasila memberikan pandangan yang seimbang antara kepentingan nasional dan global.

Baca juga : Pancasila Sebagai Panduan Di Tengah Tantangan Globalisasi

Melalui penerapan nilai-­nilai Pancasila, Indonesia dapat memperkuat citranya di mata dunia. Dengan memelihara persatuan dan kesatuan di tengah keraga­man masyarakatnya, Indo­nesia dapat menjadi contoh bagi ­negara-negara lain dalam membangun hubungan yang harmonis di tengah perbedaan.

Sebagai negara dengan potensi besar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kekuatan yang memberikan dampak positif bagi dunia. ­Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat global.

Di mana lima sila Pancasila—Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi ­Seluruh Rakyat Indonesia—mengan­dung makna yang mendalam dan relevan dalam menghadapi perubahan zaman.

Baca juga : Kebebasan Pers Berdasarkan Pancasila

Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik ­dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Kemanusiaan yang adil dan beradab mengingat­kan akan pentingnya menghargai martabat manusia, menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta berbuat baik kepada sesama tanpa pandang bulu. Persatuan Indonesia mene­gaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan solidaritas antarwarga negara adalah fondasi yang tak tergoyahkan.

Sedangkan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengajarkan pen­tingnya demokrasi yang sehat, di mana suara setiap warga negara didengar dan dihargai dalam pengambilan keputusan. Dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menegaskan perlunya distribusi kekayaan dan kesempatan secara merata, sehingga setiap warga negara dapat menikmati hasil pem­bangunan secara adil.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut, diperlukan komitmen kuat dari semua lapisan masyarakat. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan setiap individu harus bersatu demi menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga : Deteksi Dini Ancaman Terhadap Demokrasi Pancasila

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah ­mantan Gubernur ­Lemhannas RI (2001-2005) dan ­Direktur Jenderal Sosial Politik Depdagri RI ­(1998-2000). Kini menjabat Ketua ­Dewan ­Pembina Center for ­Geopolitics & Geostrategy Studies Indonesia (CGSI), Ketua TIM Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.