Dark/Light Mode

Ancaman H5N2 Yang Mematikan Dan Langkah Antisipasi Indonesia

Jumat, 7 Juni 2024 13:39 WIB
Prof. Tjandra Yoga
Prof. Tjandra Yoga
Pemerhati Kesehatan

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehubungan dengan kewaspadaan yang disampaikan WHO tentang kematian kasus pertama akibat flu burung H5N2, perlu kita ketahui bahwa flu burung adalah penyakit infeksi yang berpotensi menimbulkan wabah, bahkan menyebar antarnegara.

Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan dunia perlu selalu waspada terhadap flu burung, apa pun jenisnya. 

Pertama, karena mulanya terjadi pada unggas yang dekat dengan manusia dan dapat bermigrasi antarnegara, sehingga berpotensi membawa serta penularan penyakit. 

Baca juga : Harga Beras Biasanya Naik Jelang Idul Adha

Kedua, flu burung dapat menular ke manusia, seperti yang telah terjadi beberapa kali di dunia dan di Indonesia, termasuk laporan terbaru WHO terkait kasus H5N2 di Meksiko

Ketiga, jika menular ke manusia, kasusnya bisa menjadi berat dan bahkan menyebabkan kematian, tergantung jenis flu burung yang menulari.

Ada tiga hal yang perlu dilakukan Indonesia terkait laporan WHO tentang kasus H5N2 di Meksiko ini. Pertama dan utama, mewujudkan penerapan konsep "One Health" dalam pelayanan kesehatan yang nyata di lapangan, bukan hanya sebatas panduan kebijakan. "One Health" adalah kerja sama antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan. 

Baca juga : Peringatan Hari Tempe Nasional, Tempe Pangan Generasi Emas Indonesia

Kedua, memperkuat surveilans lapangan di seluruh pelosok Indonesia untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian-varian flu burung, baik H5N2 maupun varian lainnya. 

Ketiga, berpartisipasi aktif dalam komunitas kesehatan global untuk memantau dan mengendalikan agar kejadian H5N2 di Meksiko tidak meluas. Kita harus ingat bahwa pandemi sebelum COVID-19 adalah pandemi H1N1, yang sering disebut Flu Meksiko, meskipun istilah itu tidak sepenuhnya tepat.

 

Baca juga : Rima, Dokter Muda Saudi, Abdikan Diri Layani Jemaah Haji Indonesia

Oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.