Dark/Light Mode

Nabi Sebagai Pencinta Seni (3)

Rabu, 15 April 2020 08:18 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - 1. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah yang menceritakan dua bu dak perempuan pada hari Raya ‘Id (Idul Adha) menampilkan kebolehannya bermain musik dengan menabuh rebana, sementara Nabi dan Aisyah menikmatinya. Tiba-tiba Abu Bakar datang dan membentak kedua pemusik tadi, lalu Rasulullah menegur Abu Bakar dan berkata: “Biarkanlah mereka berdua hai Abu Bakar, karena hari-hari ini adalah hari raya”.

2. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah yang mengatakan: “Saya melihat Rasulullah SAW dengan menutupiku dengan surbannya sementara aku menyaksikan orang-orang Habsyi bermain di mesjid. Lalu Umar datang dan mencegah mereka bermain di mesjid, kemudian Rasulullah berkata: “Biarkan mereka, kami jamin keamanan wahai Bani Arfidah”.

Baca juga : Nabi Sebagai Pencinta Seni (2)

3. Dalam riwayat Muslim dari ‘Aisyah disebutkan kelompok seni man Habasyah itu menampilkan seni tarimusik pada hari Raya ‘Id di mesjid. Rasulullah memanggil ‘Aisyah untuk menyaksikan pertunjukan itu, kepala ‘Aisyah diletakkan di pundak Nabi sehingga ‘Aisyah dapat menyaksikan pertunjukan tersebut.

Hadis-hadis shahih tersebut di atas menunjukkan bahwa pertunjukan seni, termasuk di dalamnya permainan alat alat musik dan nasyid, menyanyi tidak dilarang oleh Rasullah SAW. Memang ada juga riwayat yang mencela alat bunyi-bunyian seperti seruling (mazamir) tetapi jika musik dan bunyi-bunyian itu dimaksudkan untuk tujuan-tujuan tertentu yang bertentangan dengan syari’ah, misalnya menimbulkan fitnah, mengajak orang untuk mabuk, merangsang pendengarnya untuk melakukan maksiyat, dan melupakan Tuhan.

Baca juga : Nabi Sebagai Pencinta Seni (1)

Para sufi banyak menggunakan seni musik sebagai bagian penting untuk membantu dirinya mendekatkan diri sedekatdekatnya kepada Allah SWT. Jalaluddin Rumi misalnya, dikenal sangat akrab dengan musik dan sufi dancing-nya. Al-Gazali juga dalam Ihya ‘Ulum Al-Din pernah menyatakan bahwa kebagusan budi pekerti dalam memperhalus jiwa perempuan dan anak-anak dengan menyaksikan permainan, lebih baik daripada kekerasan zuhud (tidak suka dunai) dan memburukkan dalam mencegah dan melarangnya.

Orang yang tidak tergerak oleh musik merdu tabiatnya rusak dan obatnya tidak ada. Bahkan dalam kitabnya juga disebutkan musik dan seni suara itu dibenarkan dalam beberapa kesempatan, antara lain: [BERSAMBUNG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.