Dark/Light Mode

Kedalaman Makna Isra Mi `raj (4)

Senin, 30 Maret 2020 07:15 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Peristiwa Isra’ dan Mi’raj, ketika seorang hamba mencapai puncak maksimum (sudrah al muntaha) juga terjadi di malam hari. Yang tidak kalah pentingnya ialah lailah alqadr khair min alf syahr (malam lailatul qadr lebih mulia dari ribuan tahun), bukannya siang hari Ramadlan (nahar al-qadr).

Malam hari memang menampilkan kegelapan, tetapi bukankah kegelapan malam itu menjanjikan sebuah keheningan, kesenduan, kepasrahan, kesyahduan, kerinduan, kepasrahan, ketenangan, dan kekhusyukan.

Suasana batin seperti ini amat sulit diwujudkan di siang hari. Seolah-olah yang lebih aktif di siang hari ialah unsur rasionalitas dan maskulinitas kita sebagai manusia dan ini mendukung kapasitas manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Baca juga : Kedalaman Makna Isra Mi`raj (1)

Sedangkan di malam hari yang lebih aktif ialah unsur emosional spiritual dan femininitas kita dan ini mendukung kapasitas kita sebagai hamba (’abid). Dua kapasitas manusia ini menjadi penentu keberhasilan hidup seseorang.

Sehebat apapun perestasi sosial seseorang tetapi gagal membangun dirinya sebagai hamba yang baik, maka itu sia-sia.

Hal yang sama juga terjadi pada sebaliknya. Surah Al-Isra’ diapit oleh dua surah yang serasi yaitu surah Al-Nahl dan surah Al-Kahfi.

Baca juga : Cara Nabi Menghadapi Pandemi (2)

Surah Al-Nahl sering diangkat sebagai simbol kecerdasan intelektual, karena di dalamnya diungkapkan cerita lebah yang sangat menantang dunia keilmuan.

Lebah yang menghasilkan madu sebagai obat mujarab untuk berbagai penyakit masih menyimpan berbagai misteri di dalamnya.

Sedangkan surah Al-Kahfi, yang biasa disebut surah kecerdasan spiritual, karena di dalamnya digambarkan berbagai cerita yang menantang keyakinan dan spiritualitas kita, misalnya kisah nabi Khidhir dan nabi Musa yang penuh dengan tantangan.

Baca juga : Cara Nabi Memelihara Daya Tahan Tubuh (2)

Sementara surah Al-Isra’ sendiri sering dijadikan sebagai simbol kecerdasan emosional karena di dalamnya diceritakan pengaruh kematangan emosional dan perestasi puncak seorang hamba.

Itulah sebabnya ketiga surah yang menempati pertengahan bagian pertengahan Al-Qur’an biasa disebut surah tiga serangkai, yaitu surah Intellctual Quotient (IQ), Emotional Quotient, Emotional Quotient (EQ), dan Spiritua Qutient (SQ). ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.