Dark/Light Mode

Nabi Sebagai Pencinta Seni (2)

Selasa, 14 April 2020 07:51 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Memang seni dan musik tidak banyak disinggung di dalam Al-Qur’an, tetapi Al-Qur’an itu sendiri melampaui karya seni terbaik sekalipun. Baik pada masa turunnya maupun pada zaman-zaman sesudahnya.

Salah satu kemukjizatan Al-Qur’an ialah keindahan dan ketinggian nilai sastra dan bahasanya. Suatu ketika Musailah Al-Kazzab, seorang penyair ulung di masa turunnya Al-Qur’an mencoba menantang keindahan Al-Qur’an dengan menyandingkan karyanya dengan surah paling pendek dalam Al-Qur’an, surah al-Kautsar.

Baca juga : Nabi Sebagai Pencinta Seni (1)

Namun hasilnya sia-sia. Karyanya digantung di salah satu dinding Mesjid Haram dan surah al-Kautsar di salah satu dinding lain. Para pencinta seni memberikan pujian luar biasa kepada bait-bait surah Al-Kautsar sementara syair Musailimah dicerca bahkan ada yang meludainya.

Al-Qur’an juga mengisyaratkan bahwa suara yang merdu, yang menjadi unsur penting di dalam penampilan bakat seni, merupakan karunia Tuhan yang diberikan kepada orang-orang tertentu, sebagaimana dinyatakan dalam QS. Fathir/35:1: Allah menambahkan pada ciptaan-nya apa yang dikehendaki-nya.

Baca juga : Antara Kebutuhan Dharuriyat dan Hajjiyah (2)

Dalam beberapa kitab tafsir, seperti Tafsir Fakhr Al_Razi, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan tambahan pada ayat ini ialah suara yang bagus (Al-Shaut Al-Hasan). nilai-nilai keindahan dan kebaikan mendapatkan tempat yang positif di dalam Al-Qur’an, seperti diisyaratkan dalam QS. Al-A’raf/7:32: Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?"

Sindiran Al-Qur’an terhadap suara yang tidak memiliki unsur keindahan dan kasar ialah suara keledai, sebagaimana dinyatakan dalam Q.S. Luqman/31:19: Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Baca juga : Antara Kebutuhan Dharuriyat dan Hajjiyah (1)

Dalam banyak hadis menerangkan bahwa musik dan seni suara mempunyai arti penting di dalam kehidupan manusia. Para nabi yang diutus oleh Allah SWT semuanya memiliki suara yang bagus, sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Tirmizi dan Qatadah: Allah tidak mengutus seorang nabi melainkan suaranya bagus.

Dalam beberapa riwayat, Rasulullah memberikan dukungan terhadap musik dan sesi suara dan tidak melarangnya secara general, seperti diketahui dalam sikap beliau sebagai berikut:[Bersambung]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.