Dark/Light Mode

Demokrasi Yang Bermoral (3)

Korea Dirangkul Erat, Iran Diinjak Keras

Senin, 11 Maret 2019 10:30 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Jika pada kesaksian di komite pengawasan membahas masalah-masalah integritas sang presiden, di komite intelijen banyak membahas isu keamanan. Termasuk keterlibatan Rusia dalam memenangkan Donald Trump. 

Saya tidak akan membahas lagi secara detail bagaimana dan apa saja yang kita saksikan dan dengarkan selama kesaksian itu. Yang pasti saya sangat yakin, kalau saja bangsa Amerika masih “normal”, punya rasa integritas (sense of integrity), tentu akan malu dengan apa yang dipertontonkan secara publik itu.

Baca juga : Ketidakjujuran Dan Kemunafikan

Amerika adalah negara termaju, terkuat, dan terkaya (secara makro). Tapi yang paling penting dari semua itu Amerika dikenal sebagai negara yang tidak saja demokratis. Tapi juga getol memperjuangkan nilai-nilai demokrasi di berbagai penjuru dunia.

Tapi alangkah memalukan jika negara kuat itu, negara yang dianggap berperadaban itu, negara yang dianggap berbangsa terdidik dan berperadaban (civilized) itu, memiliki presiden yang digelari oleh mantan lawyernya sendiri sebagai “liar, conman, and cheat”. 

Baca juga : Sirkus Politik Internasional

Bahwa Amerika dengan segala kehebatannya itu kini harus menanggung malu dengan Presidennya yang pembohong, penipu, dan pengkhianat. Dan itu disebutkan di hadapan Kongres dan pertontonkan ke seluruh dunia. [Bersambung]
 Imam Shamsi Ali : Santri para ulama, Presiden Nusantara Foundation, Imam Islamic Center New York, Direktur Jamaica Muslim Center New York, Pendiri Pondok Pesantren Di AS, dan Diaspora Indonesia di Kota New York

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.