Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (26)

Amar Ma`ruf Nahi Munkar

Minggu, 1 November 2020 05:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, Nabi bersabda: Demi Allah, sungguh Engkau sekalian akan memerintahkan kepada kebaikan, melarang kemunkaran, mencegah seorang zalim berbuat kezaliman, mengembalikannya kepada kebaikan, dan menahannya untuk berbuat baik. (HR Baihaqi, Sunan Al Baihaqi Al Kubra, Jilid 10, halaman 93).

Dalam hadis lain disampaikan oleh abu Bakar As Shiddik mengatakan: Aku telah mendengar Nabi bersabda: Sesungguhnya orang-orang (manusia) jika melihat seorang zalim melakukan kezaliman lalu mereka tidak mencegahnya, mereka sebentar lagi (hendak) ditimpakan siksaan atas mereka semua oleh Allah. (HR Baihaqi, Sunan Al Baihaqi Al Kubra, Jilid 10, halamam 91).

Baca juga : Pemimpin Harus Punya Rasa Malu (2)

Hadis-hadis di atas menegaskan seorang pemimpin atau tokoh masyarakat seniscayanya menjadi contoh terdepan dalam mensyiarkan inti ajaran agamanya, yaitu menyerukan kebaikan dan menghindari keburukan (Amar Ma’ruf Nahi Munkar).

Allah SWT juga menegsakan dalam ayat: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orangorang yang beruntung. (Q.S. Ali ‘Imran/3:104).

Baca juga : Pemimpin Harus Punya Rasa Malu (1)

Menarik untuk dikaji ayat ini menggunakan istilah yad’una dalam menyerukan kepada kebajikan (Al Khair) dan menggunakan istilah amr untuk sesuatu yang ma'ruf. Al Khair adalah kebaikan yang belum sampai setingkat ma’ruf yang sudah common sense.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.