Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Etika Politik Dalam Al-Qur’an (47)
Pelajaran Diplomasi Publik (13) Menahan Diri Tidak Banyak Bicara
Selasa, 19 Maret 2019 14:47 WIB
Sebelumnya
Seruan dan peringatan Allah SWT dan RasulNya agar manusia membatasi diri untuk bicara, terutama jika yang dibicarakan itu menyangkut aib atau fitnah yang dapat menghancurkan nama baik orang lain, sangat banyak mendapatkan penekanan. Ini bisa dimaklumi bawha pembicaraan yang dapat menjadi malapetaka orang lain selalu terjadi di dalam sejarah umat manusia.
Perumpamaan yang amat buruk bagi orang yang tega menghancurkan orang lain melalui fitnah dan tudingan disebutkan di dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.
Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (10) Berbahasa Diplomasi Santun
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Hujurat/49:12).
Dengan terang-terangan mengungkapkan aib atau memfitnah orang lain semakin marak terlihat di dalam masyarakat, terutama setelah media massa begitu marak. Ironisnya, perbuatan yang tercela ini paling banyak diminati oleh para pemirsa.
Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (9) Kenegarawan Nabi
Perhatikan media infotainmen yang ditayangkan oleh hampir semua TV, baik TV publik maupun TV berlangganan. Yang paling banyak menyedot pemirsa ialah tayangan ini. Isi tayangan itu ialah pengungkapan hal-ihwal para selebriti, pejabat, dan tokoh-tokoh publik lainnya. Iai pemberitaan tersebut hampir semuanya tentang hal-hal yang miring yang dapat memojokkan orang lain.
Jika tradisi pengungkapan aib, fitnah, dan gosip ini dibiarkan menjadi bagian dari budaya masyarakat kita maka pertanda kita membudayakan sesuatu yang sesungguhnya amat dicela di dalam agama. Dunia diplomasi harus menghindari tradisi yang negatif seperti dilarang Al-Qur’an dan hadis di atas. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya