Dark/Light Mode

White Supremacy Dan Ancaman Global (3)

3 Manifesto Teroris New Zealand Senyawa Dengan Trump

Senin, 25 Maret 2019 10:42 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kembali ke posisi Donald Trump yang tidak mau mengakui bahaya White Supremacy, sekali lagi bukan sesuatu mengejutkan. Posisi pribadinya memang sejak lama senyawa dengan kelompok White Nationalist, bahwa Islam adalah ancaman. Sehingga Trump berulang kali menyampaikan dengan ungkapan: “they hate us”

Salah satu aktualisasi dari sikap dasar Trump kepada Islam ini adalah ketika pemerintahanya mencoba melarang orang Islam masuk Amerika. Percobaan kebijakan ini dikenal dengan istilah “Muslim ban”. 

Baca juga : Orang Islam Dan Yahudi Musuh Bebuyutan Mereka

Runyamnya, pandangan dan sikap Presiden Amerika yang demikian ini berdampak banyak kepada warna hubungan antar manusia. Hal ini dikarenakan oleh realita bahwa negara ini adalah negara super power dan banyak menentukan wajah dan perilaku di berbagai belahan dunia.

Maka jangan terkejut jika Mr. DT dalam banyak hal dijadikan sebagai “role model” (tokoh panutan) bagi kelompok Radikal White Nationalists. Hal lain dari keterkaitan antara pandangan White Supremacy dan kebijakan pemerintahan Donald Trump, ada pada kebijakan imigrasinya.

Baca juga : Selandia Baru, Filipina Hingga Yaman

Sikap keras menolak kehadiran imigran non White di Amerika terlihat dimulai dari penolakannya kepada pengungsi dari Timur Tengah dan Afrika. Hingga kepada usaha kerasnya untuk membangun pagar di perbatasan Amerika dan Meksiko. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.