Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
White Supremacy Dan Ancaman Global (3)
3 Manifesto Teroris New Zealand Senyawa Dengan Trump
Sebelumnya
Kebijakan itu sesungguhnya tidak terlepas dari kekhawatiran kaum White Nationalist bahwa imigran akan segera mengambil alih bumi Eropa. Artinya kaum putih akan segera tergeser oleh kaum non putih. Kekhawatiran ini tertuang dengan jelas dalam manifesto yang dituliskan oleh teroris yang menyerang masjid di New Zealand. Mereka yang biasa disebut “Right Wing Terrorists” ini menamakan diri dengan “reborn Knights of the Templar”, sebuah istilah yang asosiasinya ke perang suci masa lalu atau Crusade.
Dalam manifesto mereka ini ada 3 hal yang mungkin bisa menjadi perhatian. Sekaligus menjadi bukti ikatan antara kebijakan imigrasi Donald Trump dan mereka. Pertama disebutkan, tujuan mereka adalah mengurangi tingkat imigrasi di daratan Eropa (Barat) dengan intimidasi dan eliminasi secara fisik (maksudnya pembunuhan atau pengusiran).
Baca juga : Orang Islam Dan Yahudi Musuh Bebuyutan Mereka
Kedua, dengan aksi mereka diharapkan umat Islam atau non putih imigran lainnya melakukan reaksi ekstrim. Sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan mengusir mereka dari daratan Eropa (Barat).
Ketiga, untuk memancing kekerasan dan serangan balik serta melakukan perbenturan antara kaum Eropa dan siapa yang mereka sebut dengan “invaders” (pendatang haram).
Baca juga : Selandia Baru, Filipina Hingga Yaman
Konten manifesto ini jelas sejalan dan senyawa dengan kebijakan imigrasi Donald Trump. Sehingga Donald Trump sendiri dalam banyak kesempatan memakai kata “invaders” bagi pedatang. Berkali-kali kita dengarkan Donald Trump menyampaikan istilah “they invade us”. [Bersambung]
Imam Shamsi Ali : Santri para ulama, Presiden Nusantara Foundation, Imam Islamic Center New York, Direktur Jamaica Muslim Center New York, Pendiri Pondok Pesantren Di AS, dan Diaspora Indonesia di Kota New York.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.