Dark/Light Mode

NEGARA SEDANG BOKE MAU BANGUN IBU KOTA BARU

Jumat, 9 April 2021 06:51 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Bagaimana pula dengan penyediaan transportasi seperti jalan-jalan, kereta api, bendungan, jembatan dan lain-lain?

Sekitar 2 juta PNS harus diboyong dari Jakarta ke Ibu Kota baru, sebagian berikut keluarganya. Tentu, harus dibangun juga mess khusus untuk 2 juta PNS. Sekolah-sekolah dari TK hingga SLTA dan perguruan tinggi harus disiapkan.

Baca juga : Plintat-Plintut Tentang Kebijakan Mudik

Yang tidak kalah hebat, semua infrastruktur, dari PLN, PAM, Telkom dan perlengkapan high-tech harus disediakan juga.

Bagaimana dengan kesediaan pangan? Jokowi jauh-jauh hari sudah membangun beberapa Food Estate dengan luas jutaan hektar. Satu-dua Food Estate, kabarnya, sebentarnya lagi sudah bisa panen. Tapi, apa cukup untuk mengempani 2780 juta manusia ? Berapa biaya transportasi hasil panen beragam pangan dari pulau Jawa untuk diangkut ke Ibu Kota baru?

Baca juga : Demi Integritasnya, Jokowi Harus Copot Moeldoko

Padahal, banyak gedung pemerintah yang baru dibangun baru, antara lain Markas Bareskrim, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM dan masih banyak lagi. Gedung Utama Kejaksaan Agung yang belum lama ludes terbakar sudah siap-siap dibangun kembali.

Semua itu, tentu, membutuhkan dana/anggaran jumbo. Belum tahu pasti berapa kira-kira dana yang harus disiapkan untuk membangun sekian banyak gedung pemerintahan, infrastuktur dan sebagainya, dan sebagainya. Perkiraan kasar, minimal Rp 500 triliun. Bayangkan, untuk membangun Makas Besar TNI sekala Cilangkap dibutuhkan dana sekitar Rp 50 triliun. Dua tahun yang lalu sejumlah petinggi Kementerian Pertahanan sudah membuat semacam draf apa yang harus dilakukan Kemhan dan TNI jika Ibu Kota jadi pindah ke Kalimantan Timur. Alutsista harus diperbanyak untuk menunjang kebutuhan peralatan dan personel untuk mengamankan Ibu Kota. Misalnya, Kodam harus ditambah, Armada Angkatan Laut juga ditambah, jumlah anggota TNI-AD, Marinir, semua, harus ditambah. Sebab kekuatan TNI harus dibagi dua: untuk mengamankan Ibu Kota baru, dan mengamankan Kota Jakarta yang memiliki kedudukan strategis juga: sebagai Pusat ekonomi/bisnis Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.