Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Tentu, subsidi pupuk tidak dapat dianalogikan dengan bantuan sosial. Intinya, pembicara utama menaruh syakwasangka bahwa subsidi pupuk hanya menghamburkan uang negara, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat Kementerian Keuangan babak-belur karena anggaran kesehatan yang luar biasa besarnya.
Baca juga : Tunda Dulu Ambisi Ekspor Beras (2/Selesai)
Dua argumentasi dasar dipakai untuk menghapus subsidi pupuk. Pertama, seragamkan jenis pupuk. Kenapa pabrik pupuk memproduksi begitu beragam pupuk? Jika dipakai pupuk tunggal, anggaran untuk pupuk petani bisa dihemat hingga 50 persen. Luar biasa!
Baca juga : Tunda Dulu Ambisi Ekspor Beras (1)
Kedua, kenapa harga pupuk Indonesia kalah bersaing dengan harga di banyak negara yang juga produsen pupuk seperti Rusia, Malaysia, RRT dan sejumlah negara Arab? Mestinya, harga pupuk kita bisa ditekan jika dikelola secara efisien.
Baca juga : Renungan Atas Jatuhnya Kabul
Tahun 2021, anggaran subsidi pupuk yang dikeluarkan pemerintah Rp 25,2 triliun, luar biasa. Bandingkan misalnya dengan subsidi BBM dan Gas di tahun yang sama sejumlah Rp 54,4 triliun. Dari angka Rp54,4 triliun itu, Rp16,6 triliun dialokasikan untuk subsidi BBM tertentu; sedang Rp37,8 triliun untuk subsidi LPG tabung 3 kg. Hal itu berarti, subsidi untuk pupuk kira-kira 50 persen lebih besar dari subsidi BBM!
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya