Dark/Light Mode

Mayoritas-Minoritas dalam Islam (2)

Sabtu, 2 Oktober 2021 06:35 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ayat-ayat tersebut di atas tidak meng­isyaratkan kelompok mayoritas lebih istimewa daripada kelompok mayoritas. Bahkan ayat kedua menunjukkan tidak tertutup kemungkinan justru kelompok minoritas akan memperoleh keutamaan jika bekerja keras dan professional.

Baca juga : Mayoritas-Minoritas dalam Islam (1)

Pembedaan kelompok atas nama jumlah di dalam Islam tidak memiliki akibat politik secara signifikan. Nabi berkali-kali memili opsi pendapat yang didukung minoritas ketimbang penda­pat yang didukung mayoritas.

Baca juga : Bentuk-bentuk Penistaan (2)

Contohnya perjanjian Hudaibiyah yang sangat monumental itu. Nabi tetap memilih keyakinannya sendiri bersama sejumlah kecil sahabat ketimbang per­timbangan sejumlah besar sahabatnya.

Baca juga : Bentuk-bentuk Penistaan

Tegasnya, istilah mayoritas dan mi­noritas tidak pernah dijadikan acuan Nabi dalam menentukan kebijakan politik. Yang terpenting, mana di antara kelompok itu secara profesional, di situ­lah Nabi akan memihak. Sungguh pun sudah menjadi umat dan warga mayori­tas di Madina, tetap saja Nabi memberi kepercayaan terhadap kelompok mi­noritas, sebagaimana akan dijelaskan dalam beberapa artikel mendatang.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.