Dark/Light Mode

Manuver La Nyalla Berkah Apa Musibah?

LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin: Saya Kesal Sama Mereka Agama Kok Dipolitisasi

Senin, 17 Desember 2018 10:00 WIB
Manuver La Nyalla Berkah Apa Musibah? LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin: Saya Kesal Sama Mereka Agama Kok Dipolitisasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalau dulu stigma memanfaatkan politik identitas kerap dialamatkan kepada pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Snadiaga Uno. Belakangan justru pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yang menyerang kubu Prabowo-Sandi menggunakan politik identitas utamanya terkait agama. 

Baru-baru ini pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin mempertanyakan terkait kesalehan Prabowo Subianto dalam menjalankan agama. “Dulu saya fight untuk dukung Si Prabowo. Salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo. 

Kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi. Pak Jokowi berani mimpin salat. Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak berani. Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo. Suruh Pak Prabowo baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, baca, bacaan salat. Kita semua jadi saksi,” kata La Nyalla.

Baca juga : IRFAN YUSUF HASYIM Jubir BPN Prabowo-Sandi: Soal Keislaman Prabowo Saya Yakin 100 Persen

Pernyataan La Nyalla ini jelas memicu munculnya kembali penggunaan politik identitas di dalam sebuah kontestasi. Politik identitas belakangan memang kerap digunakan sebagai senjata di dalam sebuah kon¬testasi untuk mematikan kubu lawan. 

Di Pilkada DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mampu menjungkirbalikkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat disebut-sebut lantaran adanya embusan isu negatif politik identitas yang menimpa Ahok sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama. 

Dalam sebuah kontestasi tentunya tujuan utamanya adalah menaikkan tingkat keterpilihan alias elektabilitas jagonya. Apakah tantangan La Nyalla terhadap Prabowo ini sanggup mendongkrak elektabilitas Jokowi yang belakangan di survei masih stagnan? Berikut pernyataan La Nyalla Mattaliti dan Irfan Yusuf Hasyim, Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Baca juga : LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf: Hanya Untuk Bakar Semangat Tim Saya

Benarkah pernyataan Anda bahwa Prabowo tidak mampu memimpin salat dan membaca surat-surat pendek dalam Alquran?
Saya itu mengatakan belum pernah melihat Pak Prabowo jadi imam salat. Saya belum pernah mendengar beliau membaca surat-surat di Alquran. Hal itu diakui lho oleh Pak Prabowo sendiri waktu sambutan di forum ijtima ulama beberapa waktu lalu. 
Dia mengatakan kalau pemahaman dan pengetahuan agamanya kurang. Bahkan Ketua DPP Partai Gerindra sendiri, Ahmad Riza Patria mengakui juga kalau Pak Prabowo orang yang polos jika ditanya soal agama. 

Memangnya Anda pernah melihat langsung terkait hal itu?
Kan saya sudah bilang saya belum pernah melihat Pak Prabowo jadi imam salat. 

Tapi dalam aturan agama untuk menjadi imam salat itu harus memenuhi syarat-syarat diantaranya kesalehannya, kefasihan bacaannya dan usianya. Jadi bukan soal dia sebagai capres?
Bagaimana sih, imam salat itu bukan soal dia ulama atau umara. Kita saat bersama sahabat terdekat, katakanlah 5-10 orang melangsungkan salat berjamaah, ya harus ada imamnya. Bukan kemudian kita harus mengundang kiai atau ulama dulu baru salat berjamaah.

Baca juga : EDDY SOEPARNO, Sekjen DPP PAN: Upaya Menarik PAN Gerbong 02 Ke 01

Jangan-jangan Anda hanya mendefinisikan Prabowo tidak bisa memimpin salat dan tidak bisa membaca surat dalam Alquran karena keluarganya ada yang nonmuslim?
Bukan soal keluarganya ada yang nonmuslim. Teman muslim saya banyak yang keluarganya ada yang nonmuslim atau dia sendiri mualaf. Namun dia mempelajari Islam den¬gan sungguh-sungguh sehingga fasih membaca Alquran, puasa, fasih bersalawat kepada Nabi Muhammad, dan sebagainya.

Tapi kenapa jika Prabowo tidak bisa melakukan apa yang Anda katakan dia didukung Ijtima Ulama, termasuk cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Irfan Yusuf Hasyim?
Silakan tanya ke pendukungnya. Tapi jangan salah, KH Afifuddin Muhajir, yang juga dewan penasehat Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) juga meragukan kemampuan Pak Prabowo jika diminta menjadi imam salat. Sebab, Kiai Afif mengaku belum pernah melihat Pak Prabowo menjadi imam salat. 

Apakah Anda ingin mengatakan para ulama pendukung Prabowo tidak berkompeten dalam ilmu agama?
Saya tidak pernah bilang begitu. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.