Dark/Light Mode

Manuver La Nyalla Berkah Apa Musibah?

LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin: Saya Kesal Sama Mereka Agama Kok Dipolitisasi

Senin, 17 Desember 2018 10:00 WIB
Manuver La Nyalla Berkah Apa Musibah? LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin: Saya Kesal Sama Mereka Agama Kok Dipolitisasi

 Sebelumnya 
Anda bicara hoaks atau bicara fakta?
Yang mana yang hoaks? Saya mengatakan saya belum pernah melihat Pak Prabowo jadi imam salat. Pun saya belum pernah mendengar ba-caan saat beliau jadi imam salat. Apa itu hoaks? Sebaliknya saya pernah melihat dan mendengar Pak Jokowi jadi imam salat. 

Pernyataan Anda saat ini sedang dikaji Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi jika terbukti hoaks dan berbicara ujaran kebencian mereka berniat melaporkan ke kepolisian. Tanggapan Anda bagaimana?
Silakan saja, nanti kita uji bersama.

Jadi Anda menantang Prabowo untuk adu imam salat dengan Joko Widodo?
Bukan soal adu imam salat. Saya ini muslim dan saya cuma kesal agama dipolitisasi serta umat di bawah dipecah belah. Pak Prabowo dan timnya ini seolah-olah bahwa hanya mereka yang pro umat Islam. 

Baca juga : IRFAN YUSUF HASYIM Jubir BPN Prabowo-Sandi: Soal Keislaman Prabowo Saya Yakin 100 Persen

Kalau begitu ya sudah, kami meminta pemimpin dengan kualitas pemahaman Islam yang baik. Minimal bisa membaca Alquran. Silakan Pak Prabowo baca Alfatihah, surat-surat pendek, salawat Nabi Muhammad. Demikian pula Pak Jokowi.

Sebagai penegasan saja kapan Anda akan membuka pertarungan imam salat antara Jokowi dan Prabowo?
Saya mengusulkan saja supaya diadakan uji publik kedua capres soal imam salat. Supaya rakyat Indonesia melihat sendiri. Usul kan tidak apa-apa? Sama seperti dulu ada yang usul untuk debat calon dalam bahasa Inggris. 

Tapi substansinya adalah jangan lagi kita politisasi agama. Kita rakyat Indonesia merasakan betul politisasi agama itu. Rakyat dibelah. Nah kalau memang mau benar-benar politisasi agama jangan nanggung-nanggung. Suruh calon pemimpin baca Alquran dan pimpin salat. Itu kalau simpel-simpelan ya. 

Baca juga : LA NYALLA MATTALITTI, Pendukung Jokowi-Ma’ruf: Hanya Untuk Bakar Semangat Tim Saya

Saat ini kenapa Anda berpaling malah mendukung Jokowi. Dulu bukankah Anda pendukung Prabowo?
Ada prosesnya. Pertama, sekitar bulan Januari 2018 saya sudah pernah menyatakan di media, kalau Pak Prabowo head to head kembali dengan Pak Jokowi akan sulit menang. Kedua di sekitar Agustus 2018, di media saya menyatakan tidak akan golput. 

Saya akan tetap memberikan hak pilih saya sebagai warga negara. Siapa yang saya pilih? Saya akan melihat secara rasional dan batin. Secara rasional akan saya lihat dari program dan tren pilihan masyarakat melalui sejumlah survei. 

Secara batin saya juga meminta petunjuk Allah SWT melalui istikharah saya pribadi. Jadi, saya bukan mendadak mendukung Jokowi tanpa alasan. Tapi saya melihat dan mengukur secara realistis kinerja pemerintah. Terutama di sektor ekonomi yang menjadi concern saya sebagai pengusaha dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur. 

Baca juga : EDDY SOEPARNO, Sekjen DPP PAN: Upaya Menarik PAN Gerbong 02 Ke 01

Secara obyektif saya melihat kepemimpinan Pak Jokowi sudah sangat baik. Jadi kami pilih saja yang sudah terbukti kinerjanya. Kalau dulu tahun 2014 kami masih sama-sama belum tahu bagaimana wajah Indonesia lima tahun berikutnya jika dipimpin Pak Jokowi atau Pak Prabowo. Nah sekarang sudah ketahuan, Pak Jokowi mampu membangun bangsa ini dengan baik. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.