Dark/Light Mode

Kursi DKI 2 Bakal Makin Lama Lowong

Ashraf Ali, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI: Kami Diperkenalkan Dong Jangan Di Media Saja

Minggu, 23 Desember 2018 16:46 WIB
Kursi DKI 2 Bakal Makin Lama Lowong Ashraf Ali, Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI: Kami Diperkenalkan Dong Jangan Di Media Saja

RM.id  Rakyat Merdeka -
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengajukan dua nama kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Kedua calon yang akan menempati kursi peninggalan Sandiaga Uno itu akan diuji kelayakan dan kepatutannya (fit and propper test/FPT) terlebih dulu sebelum diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Sayangnya sampai saat ini belum diketahui kapan keduanya akan diuji kelayakan dan kepatutannya. Fit and propper test belum dijadwalkan lantaran dua partai pengusung yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PKS hingga kini belum menemui kata sepakat terkait materi fit and propper test.

Menurut PKS, fit and propper test hanyalah ajang perkenalan bagi calon. Tak ada yang serius dalam ujian tersebut. Gerindra punya pandangan beda. Menurut mereka fit and propper test merupakan mekanisme ujian serius bagi para calon.

Baca juga : Agung Yulianto, Kandidat Bakal Wagub DKI Jakarta: Wajar Mereka Menolak Karena Belum Kenal Saya

Kendati demikian, belum apa-apa, dua nama yang diajukan PKS tersebut sudah mendapat penolakan. Ada dua fraksi di DPRD DKI yang menolak kedua nama tersebut, yakni Golkar dan Hanura. Keduanya dinilai tidak memahami penuh permasalahan Jakarta. Banyak kalangan menilai sikap partai-partai ini justru membuat Jakarta semakin lama tak memiliki wagub.

Bagaimana sang kandidat menanggapi penolakan tersebut? Apakah mereka tetap yakin akan dipilih? Lantas bagaimana pula penilaian fraksi yang menolak atas kedua kandidat tersebut? Berikut penuturan salah satu kandidat Agung Yulianto dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Ashraf Ali.

Apa alasan Fraksi Golkar menolak dua bakal cawagub yang disodorkan PKS?
Jadi begini sebenarnya, yang saya sampaikan dalam diskusi itu, kan judul diskusinya ‘Cocok apa tidak cocok’. Nah Golkar tidak bisa menilai soal cocok atau tidak cocoknya. Kenapa?

Karena Golkar tidak mengenal keduanya. Saya sebagai ketua fraksi tidak mengenal dengan mereka. Saya belum pernah ketemu, belum pernah bicara dengan mereka, dan juga partainya.

Baca juga : ANDRE ROSIADE, Juru Bicara Prabowo-Sandiaga: Pendukung Penguasa, Pasti Aman-aman Saja

Partainya juga belum pernah memperkenalkan kepada kami, tahu-tahu nama itu muncul. Kami tahunya itu juga hanya dari media. Kami tahu Ahmad Syaikhu juga cuma dari media, ketika dia mencalonkan diri sebagai cagub Jawa Barat. Itu yang jadi persolan.

Mengajukan itu memang haknya dia. Tapi kami ingin mengenal dulu dong, kami ingin tahu dulu. Karena kami kan dibutuhkan juga berkaitan dengan putusan.

Fraksi-fraksi lain, selain dua fraksi yang mengusung, kan juga dibutuh-kan agar mendapat pengesahan dari kami. Nah, untuk pengesahan itu kan kami butuh tahu calonnya, jadi harus diperkenalkan. Jangan terus dibawa saja namanya, enggak bisa begitu. Ini untuk wagub DKI masalahnya.

Bukankah dalam prosesnya nanti akan ada sesi bagi kedua bakal cawagub itu untuk berkenalan dengan anggota parlemen Jakarta. Nah mengapa proses itu belum terjadi tapi Golkar sudah buru-buru mengatakan menolak keduanya?
Soal setuju atau tidak setuju, Golkar tidak bisa menyatakan setuju atau tidak setuju. Tetapi Golkar tidak mengenal keduanya. Enggak usah fraksi deh, saya sebagai Ketua Fraksi Golkar tidak mengenal keduanya.

Baca juga : MOCHAMMAD AFIFUDDIN, Komisioner Bawaslu: Kami Tak Istimewakan Pendukung Petahana

Bagaimana saya bisa menjelaskan kalau ditanya sama pimpinan partai? Saya enggak kenal, saya enggak tahu. Ini makanya kami minta perkenalkan dong kepada kami, sosialisasikan dong. Jangan melalui media saja. Jangan menurut dia baik, tapi tidak disampai-kan kebaikannya apa. Ini kan politik, perlu silaturahmi, perlu komunikasi, informasi-informasi perlu diteruskan. Kami pada posisi itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.