Dark/Light Mode

Pramintohadi: Usulan Pembentukan Mahkamah Penerbangan Siap Dikaji

Minggu, 4 November 2018 12:41 WIB
Pramintohadi: Usulan Pembentukan Mahkamah Penerbangan Siap Dikaji

RM.id  Rakyat Merdeka - Hampir sepekan sudah pesawat  Air JT 610  jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Tim gabungan dari berbagai instansi pun masih terus melakukan pencarian jenazah, maupun reruntuhan puing-puing pesawat jenis Boeing 737 Max 8 tersebut. Keluarga korban masih menunggu hasil identifikasi terhadap bagian-bagian jenazah yang telah ditemukan. Kementerian Perhubungan pun telah melakukan pertemuan dengan pihak Boeing, selaku produsen pesawat tersebut, untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat Lion Air. Lantas, bagaimana hasil pertemuan tersebut? Bagaimana pula perkembangan penanganan kasusnya? Berikut penuturan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Pramintohadi Sukarno.

Bagaimana perkembangan penanganan tragedi Lion Air ?

Saya mau update beberapa hal, pertama dari Crisis Center Ditjen Perhubungan Udara di RS Polri. Berdasarkan proses yang telah dilaksanakan oleh Disaster Victim Identification (DVI) Polri, tim berhasil mengidentifikasikan empat jenazah korban JT 610, dan sudah diserahkan oleh pihak Lion Air kepada keluarga. Kami mengapresiasi usaha tim gabungan, dan kami berharap hal tersebut bisa jadi penyemangat kami, untuk terus bekerja untuk mengindentifkasi dengan cepat. Keempat korban aatas nama Jannatun Cintia Dewi, Chandra Kirana, Munni, dan Christian Joy Saroninsong (update terakhir, korban atas nama Wahyu Susilo, Fauzan Azima, dan Endang Sri Bagus Nita juga sudah berhasil diidentifikasi. Total korban yang berhasil diidentifikasi saat ini berjumlah 7 orang, red).

Pendampingan akan terus kami lakukan. Kemarin pagi tim mendampingi pemulangan jenazah atas nama almarhum Chandra Kirana sudah diberangkatkan dengan tujuan Palembang. Kemudian dari posko crisis center kami di Tanjung Priok dapat disampaikan, bahwa jumlah pesonel terus ditingkatkan menjadi 869 personel, dari sebelumnya 868 personel. Para personel tersebut berasal dari Basarnas 201 orang, TNI Angkatan Darat 40 orang, TNI Angkatan Laut 456 orang, TNI Angkatan Udara 13 orang, Polri 58 orang, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP) 30 orang, Bea Cukai 18 orang, dan PMI 30 orang. Sisanya berasal dari Bakamla (Badan Keamanan Laut) 10 orang, Indonesian Diver Rescue Team 5 orang, dan Persatuan Olahraga Snorkling Indonesia 8 orang.

Itu kan dari sisi personel. Kalau sarana untuk melakukan pencariannya bagaimana ?

Untuk pencarian wilayah perairan, kami mengerahkan 56 unit kapal dari sebelumnya 45 unit kapal. Luas area pencarian bawah air itu 270 NM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos. Sementara, daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 kami mengoperasikan 40 kapal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan Pertamina.

Baca juga : AS Ogah Cabut Sanksi Iran

Untuk daerah prioritas penyelaman seluas 36 NM2, kami menerjunkan 127 tim penyelam gabungan. Rinciannya 17 orang Tim Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang dari  Detasemen Jalamangkara (Denjaka), dan 17 Tim Penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, 5 orang dari Kantor SAR Semarang, 7 orang dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), 4 orang dari Korps Brigade Mobil (Brimob), 6 orang  dari POSSI Semarang, serta 5 orang dari Indonesia Diver Rescue Team.

Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan 5  helikopter, yaitu 1 unit HR -1519, 1 unit HR -1301, 1unit NBO – 105, 1 unit NBO - 105 POLRI, dan 1 unit Dauphin Polri. Adapun untuk unsur penanganan di darat, tersedia ambulance 30 unit dari sebelumnya 24 unit, yang meliputi 9 unit dari Polri, 6 unit dari PMI, serta 14 unit dari instansi lainnya.

Kemenhub kan sudah bertemu dengan pihak Boeing dan Lion Air. Bagaimana perkembangannya ?

Ditjen Perhubungan Udara memang telah melakukan pertemuan dengan Lion Air, perwakilan Boeing, dan General Electric (GE) Aviation. Kami saat ini terus berkoordinasi dengan Boeing dan juga Lion Air. Khusus untuk Boeing dan GE, kami minta supaya memberikan support penuh. Kami juga meminta pendampingan sehubungan operasional penerbangan jenis pesawat ini. Di samping itu, kami juga membahas permintaan dukungan terkait kecelakaan Lion Air JT 610. Ada beberapa hal yang kami minta lebih lanjut kepada Boeing, misalnya membantu proses evakuasi beberapa hal, prosedur dan kelengkapan peralatan untuk melakukan pencarian korban. Juga hal lain menyangkut teknis pesawat tersebut. Dan koordinasi ini masih terus berjalan, karena memang perlu waktu untuk melakukan proses tersebut.

Kami juga melakukan air craft inspection (pemeriksaan pesawat) terhadap jenis-jenis pesawat lain yang beroperasi dan terus akan berlangsung. Beberapa pesawat yang sudah diperiksa ramchek itu milik Lion Air, Garuda Indonesia, dan Wings Air. Hasil pemeriksaan sejauh ini, seluruh pesawat sudah layak udara. Kami juga melakukan inspeksi khusus boeing di Soeta, Medan, Ngurah Rai Denpsar, dan Manado. Sejauh ini, hasilnya memenuhi standar layar udara.

Ada berapa Boeing 737 Max 8 di Indonesia ?

Baca juga : Letjen Agus Surya Bakti: Massa Aksi Tetap Ingin Ketemu Pak Menko, Mereka Kenal Baik Pak Wiranto

Saat ini, pesawat jenis boeing 737 Max 8 dioperasikan maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air. Di Garuda Indonesia, hanya ada satu. Sedangkan  di Lion Air,
ada 10 yang dioperasikan.

Apakah jenis Boeing ini akan di grounded ?

Kami masih melaksanakan beberapa inspeksi, kemudian juga ada frame inspeksi khusus untuk seri. Dan sampai saat ini, semua hasil inspeksi yang dilakukan kesimpulannya adalah layak udara. Direktorat pun terus melakukan pengawasan penerbangan, walaupun memang dalam jadwal kami selalu ada macam-macam jadwal, baik itu audit maupun inspeksi secara rutin dan juga tahunan. Ada juga ramchek yang dilakukan oleh kantor inspektorat. Hanya sekarang memang intensitasnya kami tambah, kemudian penajamannya juga kami lakukan.

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan keselamatan penerbangan. Sampai saat ini, ada beberapa standar internasional yang sudah dicapai, misalnya sudah top flight di atas 80 persen, lalu kita sudah dinyatakan dilepas seluruh yang dilakukan oleh EU 100 persen. Meski begitu, kami masih terus meningkatkan keamanan penerbangan kita. Sehubungan proses lanjutan yang dilakukan oleh KNKT, kami berharap dalam waktu dekat seluruh komponen black box ditemukan secara utuh.

Mantan KSAU Chappy Hakim menyarankan dibentuk Mahkamah Penerbangan. Bagaimana tanggapan Anda soal ini ?

Kami akan lakukan evaluasi dan pengkajian lebih lanjut, soal apa yang disampaikan oleh Pak Chapy Hakim.

Baca juga : TGB Zainul Majdi: Tak Usah Ada Pembakaran, Panji Rasul Cukup Dilipat Saja

Pengetatan regulasi tentang safety bagaimana ?

Kami selama ini mengacu ke beberapa regulasi internasional. Cukup banyak regulasi internasional yang diadopsi dan diambil terus dari waktu ke waktu. Seperti kita ketahui, berdasarkan audit-audit yang lalu, meskipun bagus tapi masih ada bagian-bagian yang perlu kita lakukan perbaikan. Kami masih melanjutkan, dan itu adalah bagian-bagian dari regulasi yang akan terus kami perbaiki.

Bagaimana mengenai  dugaan penumpang yang tidak masuk manifest ?

Ini masih dilakukan identifikasi, baik dari ticketing maupun dari CCTV bandara. Nanti kami lihat hasilnya seperti apa. Ini juga menjadi bahan yang akan dievaluasi oleh KNKT. Soal ini, kami akan bicarakan dengan maskapai, termasuk soal asuransinya.

Seperti kita ketahui, ada penyelam yang meninggal dunia saat membantu proses evakuasi Lion Air JT610. Apa yang akan Bapak sampaikan untuk keluarga almarhum ?

Kami dari jajaran Kemenhub, dari jajaran Ditjen Perhubungan Udara menyampaikan rasa prihatin dan bela sungkawa, atas gugurnya almarhum Bapak Syahrul Anto. Yang mengikuti dan masuk ke dalam misi pencarian korban JT610. Semoga almarhum diampuni semua dosa-dosanya, diterima semua amal ibadahnya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan tawakal. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.