Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Soeharto Guru Korupsi Bikin Panas Dingin
AHMAD BASARAH, Wasekjen DPP PDI Perjuangan: Saya Terpaksa Ingatkan Lagi Memori Kolektif Bangsa Tentang Orba
Sabtu, 1 Desember 2018 10:36 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di hadapan 500 CEO, pengusaha dan eksekutif perusahaan internasional, di forum internasional, The Economist World di Singapura membuat panas telinga kader-kader Partai Demorkasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tanah Air. Di forum itu, Prabowo menilai kasus korupsi di Indonesia, sangat madsif dan merajalela. Prabowo bahkan menyebut, korupsi di Indonesia ibarat penyakit kanker yang sudah stadium empat.
Politikus PDIP yang juga juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Ahmad Basarah membalas pernyataan Prabowo. Kata dia, justru yang menjadi guru korupsi di Indonesia berdasarkan TAP MPR Nomor 11 tahun 1998 adalah mantan Presiden Soeharto yang merupakan mantan mertuanya Prabowo.
Padahal saat menyampaikan pidatonya, Prabowo sama sekali tidak menyeret-nyeret rezim yang berkuasa saat ini.
Pernyataan Prabowo dan Ahmad Basarah sontak memicu polemik. Para pecinta Orde Baru (Orba) menilai pernyataan Basarah sebagai fitnah yang keji. Sementara mereka yang menilai Orba sebagai bagian dari persoalan bangsa ini menilai pernyataan Prabowo sebagai upaya membongkar aib bangsa sendiri di hadapan forum internasional. Jelang Pemilu 2019 figur Soeharto memang tiba-tiba menjadi seksi sebagai barang jualan di tengah kelesuan ekonomi yang banyak dirasakan wong cilik. Tapi kali ini nasib Soeharto diposisikan sebagai si seksi yang dilecehkan
Baca juga : ANIES BASWEDAN, Gubernur DKI: Kesulitannya Tinggal Nunggu Persetujuan
Apa yang melatari pikiran Anda sampai tiba-tiba Anda ‘menyerang’ capres Prabowo Subianto dengan menyeret-nyeret Soeharto, dengan mengatakan mantan mertua Prabowo itu sebagai guru korupsi?
Pertama, saya ingin letakkan dulu konteks pernyataan media saya tentang Pak Harto. Saya ditanya oleh teman-teman media tentang pernyataan capres Pak Prabowo di forum internasional yang menyatakan bahwa korupsi di Indonesia saat ini sudah masif dan merajalela, dianalogikan seperti penyakit kanker stadium empat. Mengapa beliau harus membongkar aib bangsa sendiri di dunia internasional, dan seolah penyakit akut korupsi di Indonesia adalah kegagalan Pemerintahan Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya