Dark/Light Mode

FAHRI HAMZAH, Wakil Ketua DPR

Kalau Peradaban Kita Mau Maju, Kurangi Motornya

Selasa, 27 November 2018 09:16 WIB
FAHRI HAMZAH, Wakil Ketua DPR Kalau Peradaban Kita Mau Maju, Kurangi Motornya

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenapa Anda bilang janji PKS itu keliru?
Kalau peradaban kita mau lebih maju, kurangi sepeda motornya. Karena motor menurut saya, mohon maaf ya, kendaraan darurat. Untuk menuju peradaban yang lebih maju, seharusnya kita justru mendorong pengurangan sepeda motor di Indonesia, dengan cara menaikkan pajak, seperti Singapura. 
Di sana aja (pajak) kendaraan bermotor dinaikkan setinggi-tingginya, dengan tujuan agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum. Jadi motor sebenarnya kendaraan yang sebaiknya dikurangi dari waktu ke waktu, bukan ditambah. Yang kita tambah itu mass public transportation, atau transportasi umum. Majunya keadaban suatu kota itu, menurut saya ditan¬dai dengan mass transportation, bukan dengan menja¬murnya motor.

Tapi kebutuhan masyarakat akan sepeda motor kan juga tinggi, dan penghapusan pajak jelas bisa meringankan beban mereka?
Ya memang akhirnya karena masyarakat tidak pu¬nya akses kepada public transportation, maka mereka mengambil alat transportasi yang paling mungkin, dan itu adalah sepeda motor. Makanya motor itu semakin hari tambah banyak, karena memang masyarakat tidak punya pilihan terhadap transportasi publik. 

Baca juga : Saya Ingin Kasus Dilanjutkan, Makanya Penyidik Berani Keluarkan SPDP

Kalau masyarakat punya pilihan terhadap transportasi publik yang massif, massal, dan murah, tentu mereka tidak akan mengambil risiko untuk mengambil motor. Dimana menurut riset Kementerian Perhubungan adalah jenis kendaraan yang risikonya paling tinggi, tingkat kematiannya paling tinggi, dan tingkat kecelakaan yang tinggi juga. 

Saya kira itu yang benar cara berpikirnya, bukan dibalik gitu. Apalagi kalau pakai filosofi ruang publik, motor dan mobil itu termasuk kategori kendaraan privat yang mengambil ruang publik. Karena jalan kan tidak nambah, jalan segitu-segitu saja. Kalau kita pakai transportasi massal, banyak orang di dalam bus, dalam kereta api dengan space yang dipakai itu sangat kecil. 
Tetapi kalau kita biarkan masyarakat itu dengan motor dan mobil, dia memakai space ruang publik yang kecil dan tidak nambah ini, semakin hari semakin banyak, maka hak lain atas ruang publik itu berkurang. Termasuk hak dari kendaraan umum yang mengkut lebih banyak rakyat. Itu yang harus dipikirkan, jangan kemudian atas nama mau membela sekelompok kendaraan pribadi, termasuk motor lalu kita mengurbankan ruang publik. Itu cara berfikir yang sehat.

Baca juga : Perekaman Data e-KTP Baru 97 Persen, Masih Ada 4 Juta Orang Yang Memiliki KTP Ganda

Berarti cara berpikir PKS enggak sehat ya?
Jelas tidak. Janji yang disampaikan itu, menurut saya adalah cara berpikir yang salah, dan kurang tinggi dalam memfilsafati urusan publik. Janji itu menurut saya adalah penggunaan ruang publik untuk kepentingan privat. Itu kan maksudnya. Lho kok dibalik sama PKS, gimana sih. Ini (PKS) mau berjuang buat siapa? Buat popularitas sekadar mendapatkan simpati dari yang punya motor? Jangan dong. Kalau berpolitik itu, harusnya menerapkan politik perlindungan, proteksi begitu. 
Jadi filsafatnya yang harus dilindungi itu adalah limitasi ruang publik untuk kendaraan privat. Bukan kemudian memperbanyak kendaraan privat di ruang publik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.