Dark/Light Mode

Waspada Omicron, WHO Ingatkan Kelompok Rentan Agar Tak Jalan-jalan Dulu

Rabu, 1 Desember 2021 06:30 WIB
Waspada Omicron, WHO Ingatkan Kelompok Rentan Agar Tak Jalan-jalan Dulu

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan orang-orang yang dalam kondisi tidak fit atau berpotensi mengembangkan penyakit Covid-19 gejala berat, untuk sementara menunda rencana bepergian. Mengingat risiko penularan varian Omicron yang terbilang tinggi.

Kelompok rentan itu adalah lansia berusia 60 tahun ke atas, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

WHO juga menekankan kembali pernyataannya, bahwa pembatasan perjalanan tidak akan mencegah penyebaran varian anyar tersebut.

Baca juga : WHO: Risiko Global Tinggi, Dunia Butuh Kesepakatan Baru Soal Pandemi

Seperti diketahui, sejak pertama kali terdeteksi di Afrika pada 24 November sejumlah negara membatasi perjalanan dari negara-negara Afrika bagian selatan.

"Larangan perjalanan tidak akan mencegah penyebaran internasional. Itu cuma membikin kehidupan dan mata pencaharian menjadi berat," kata WHO dalam pernyataannya, seperti dikutip BBC, Selasa (30/11).

"Hal  itu juga berdampak buruk pada upaya kesehatan global selama pandemi, karena mendisinsentifkan negara untuk melaporkan dan berbagi data epidemiologi dan genome sequencing," imbuh WHO.

Baca juga : Waspada Covid-19 Omicron, Legislator DKI Minta Rumah Sakit Siaga

Pernyataan ini disampaikan WHO, ketika kasus Omicron hadir di Belanda terkonfirmasi lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga memaparkan keprihatinannya mengenai larangan penerbangan yang diterapkan kepada negara-negara Afrika. 

Guterres bilang, warga Afrika tidak dapat disalahkan atas rendahnya cakupan vaksinasi Covid, yang merupakan dampak dari ketidakadilan.

Baca juga : Waspadai Varian Omicron, Tutup Perjalanan Internasional

Kegelisahan akibat larangan terbang ini juga pernah disampaikan Presiden Afrika Cyril Ramaphosa. Selain mengatakan larangan tersebut tak ampuh untuk menangkal penyebaran varian Omicron, Ramaphosa juga berpendapat pembatasan ini dapat meningkatkan beban ekonomi negara terdampak.

"Larangan tersebut merusak kemampuan negara-negara terdampak untuk memulihkan diri dari pandemi," ujar Ramaphosa seperti dikutip BBC, Senin (29/11).

Hingga kini, berbagai pertanyaan tentang micron, termasuk penularannya, tingkat keparahan penyakit yang mungkin ditimbulkan, serta efektivitas tes dan vaksin masih menunggu hasil penelitian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.