Dark/Light Mode

Tangkal Virus Masuk Tubuh, Sanotize Hadirkan Nose Enovid

Rabu, 13 Juli 2022 18:04 WIB
Nose Enovid. (Foto: Antara)
Nose Enovid. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengutip situs kemkes.go.id, dr. Mohammad Syahril, selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2.

Masyarakat diharapkan mewaspadai adanya immune escape, yaitu kondisi di mana imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian Omicron.

Hal lain yang dapat memperluas transmisi subvarian ini adalah penerapan prokes yang semakin longgar dan kian banyaknya perhelatan yang mengundang berkumpulnya khalayak dalam jumlah masal.

Sekretaris Jenderal organisasi kesehatan dunia WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang digelar Selasa (12/7) menyampaikan bahwa Covid-19 masih dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga harus diantisipasi oleh negara dan masyarakat internasional.

Baca juga : Anak Kiai Tersangka Kasus Pencabulan Santri Akhirnya Menyerahkan Diri

Lantas apa perisai agar tidak tertular subvarian BA.4 dan BA.5? Yang terpenting adalah mencegah virus ini masuk ke dalam tubuh dengan menjaga kebersihan tangan dan hidung yang merupakan pintu masuknya virus ke dalam tubuh, terutama paru-paru.

Kini ada teknologi yang dapat membunuh virus di rongga hidung, yakni Enovid nose sanitizer yang dikembangkan oleh Sanotize, perusahaan farmasi global asal Kanada.

Enovid merupakan alat kesehatan portable yang mudah dibawa kemana-mana, sangat mampu melindungi diri dari berbagai virus di manapun dan kapanpun.

Enovid menghasilkan fresh nitric oxide yang ketika disemprotkan ke hidung akan bertindak sebagai penghalang dan pembunuh virus, pencegah inkubasi dan penyebaran virus ke paru-paru.

Baca juga : Jaga Prokes Saat Kasus Covid Naik, Sanotize Hadirkan Enovid Nose Sanitizer

Enovid telah lolos uji klinis fase 3 yang dilakukan pada pasien Covid-19 yang berisiko mengalami peningkatan penyakit, pasien yang tidak divaksinasi, pasien dalam kelompok usia menengah dan lebih tua serta pasien dengan penyakit penyerta (komorbid).

Hasilnya, jangka waktu penyembuhan Covid-19 untuk pasien yang diberikan Enovid rata-rata adalah 4 hari dibandingkan dengan 8 hari pada kelompok plasebo (tidak diberikan Enovid).

Penggunaan Enovid aman dan ditoleransi dengan baik oleh pasien. Di Indonesia Enovid diimpor oleh PT Laniros Dian Pharma setelah mengantongi izin edar Alat Kesehatan Luar (AKL) dari Kementerian Kesehatan.

Direktur PT Laniros Dian Pharma Elisabeth Paulus, mengatakan pihaknya menghadirkan Enovid di Indonesia agar dapat mudah diakses oleh masyarakat sehingga dapat membantu penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

Baca juga : Bendungan Way Apu Maluku Dapat Tumbuhkan Ekonomi Lokal

“Masyarakat sudah jenuh berdiam di rumah, mobilitas diperlukan agar roda ekonomi kembali bergerak. Enovid dapat menemani aktivitas yang mengharuskan kita bertemu dengan banyak orang," ujar Elisabeth. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.