Dark/Light Mode

Koalisi TradisiKebaya.ID Dukung Pengajuan Kebaya Ke Unesco Melalui Single Nation

Senin, 15 Agustus 2022 22:20 WIB
Foto: Dok. PANDI
Foto: Dok. PANDI

 Sebelumnya 
Sekalipun pengajuan ke UNESCO merupakan otoritas pemerintah, tetapi sebaiknya melalui proses penjajakan yang melibatkan segenap masyarakat.

Hal ini karena setiap negara memiliki kekhasan budaya yang dilatari oleh pola kehidupan masyarakat setempat.

“Pengajuan kebaya ke UNESCO oleh beberapa negara dapat membiaskan riwayat budaya, dari mana sesungguhnya asal mula busana tersebut? Selain itu, apabila diakui oleh banyak negara, mungkin saja kebaya tidak lagi menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, bukan lagi bagian dari jati diri bangsa. Karena itu, saya kira akan banyak komunitas yang menolak wacana ini,” ujar Etti dalam keterangannya, Senin (15/8).

Etti mengungkapkan bahwa jika wacana ini dilanjutkan, dapat berdampak pada warisan budaya lainnya. Bayangkan jika satu per satu budaya milik kita dicicil untuk didaftarkan dengan negara lain sebagai “milik bersama”.

Baca juga : Apkasi Ajak Perusahaan Rebut Peluang Pengadaan Di Pemda Melalui APN 2022

Menurutnya, kelak, anak-cucu kita akan benar-benar kehilangan akar. Mereka bahkan tidak tahu lagi yang mana budaya asli nenek-moyangnya dan mana budaya dari bangsa lain. Semuanya akan berbaur dan akhirnya identitas bangsa tak hanya memudar, tetapi hilang.

“Sejak beberapa waktu lalu, kita sering didera masalah jati diri. Misalnya, klaim sebagian wilayah tanah air oleh negara lain, bahasa Indonesia yang didesak bahasa asing, lebih mencintai produk luar negeri daripada produk bangsa sendiri, dan sebagainya," ujar Etti.

Demikian pula dalam bidang budaya. Bangsa kita nyaris tak berdaya mempertahankan apa yang diwariskan para leluhur, sehingga banyak warisan yang lenyap, dibiarkan tenggelam, atau bahkan diakui oleh bangsa lain.

"Kita harus menjaga identitas tersebut. Sebab jika identitas kita sudah hilang, maka bisa hilang segalanya,” ujarnya.

Baca juga : Kemendagri Tegaskan Dukung Transformasi Sistem Kesehatan

Di tempat terpisah, pekerja seni sekaligus sobat kebaya, Dian Sastrowardoyo yang juga salah satu anggota Koalisi Tradisikebaya.id mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan kebaya sebagai busana kebanggaan bangsa Indonesia.

Dian berharap pemerintah bisa mencanangkan kebaya sebagai pakaian wajib yang digunakan pada hari-hari tertentu, seperti halnya batik.

“Kalau dulu kita wajib berbatik sewaktu berangkat kerja, atau ke sekolah, atau kuliah, kalau bisa suatu hari dicanangkan sama pemerintah, busana nasional atau kebaya wajib (digunakan) satu atau dua hari dalam seminggu. Supaya kita tuh balik ke tradisi, ke adat. Karena itu yang justru membedakan kita dari bangsa-bangsa lain,” ujar Dian.

Menurut Dian, kita harus membuktikan kepada UNESCO bahwa banyak sekali masyarakat Indonesia yang pakai kebaya. Ia mengajak agar masyarakat Indonesia berperan serta dalam gerakan “Kebaya Goes to UNESCO” dengan mengunggah foto di laman tradisikebaya.id.

Baca juga : Sambo Bisa Diadili Dengan Tuduhan Kejahatan Kemanusiaan

"Aku mau ngajakin kalian semua para perempuan di Indonesia, untuk bisa berpartisipasi dalam pengajuan Kebaya. Agar ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO," ujar Dian.

Melalui Gerakan Kebaya goes to UNESCO. Caranya gampang banget kita tinggal berfoto dengan kebaya kita masing-masing. Kemudian kita unggah pada website. tradisikebaya.id.

"Gerakan ini dimulai dari 9 Agustus sampai 9 Desember 2022. Yuk, makanya kita lestarikan Kebaya supaya bisa dijadikan sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia untuk Dunia," pungkas Dian. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.