Dark/Light Mode

Swedish Medical Center Buka Layanan Tes Penyakit Gangguan Tidur

Sabtu, 3 September 2022 01:57 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

 Sebelumnya 
Jumlah penderita penyakit gangguan tidur tidaklah sedikit. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa jumlah penderita penyakit gangguan tidur skala ringan hingga berat di seluruh dunia hampir mencapai 1 miliar orang.

Meski belum ada angka pasti, persentase jumlah penderita penyakit tersebut di Indonesia diyakini tidak kecil. Salah satu dokter SMC Jakarta Radite Nusasenjaya mengatakan masyarakat harus menyadari bahwa biaya pencegahan lebih murah, ketimbang biaya pengobatan suatu penyakit.

“Penyakit gangguan tidur, misalnya, itu sebetulnya juga berbahaya. Penderitanya bahkan bisa berhenti bernapas beberapa kali dalam satu jam ketika tidur dan itu sangat berbahaya,” ungkapnya.

Baca juga : Menteri PUPR Ingatkan Kepada Siswa Bijak Menggunakan Air

Banyak kecelakaan kerja, kecelakaan di jalan raya, dan kurangnya produktivitas di kantor disebabkan oleh penyakit gangguan tidur atau yang lebih dikenal dengan sebutan obstructive sleep apnea.

Manajemen SMC Jakarta meyakini masyarakat Indonesia dengan penyakit gangguan tidur jumlahnya cukup banyak.

Karena dampaknya amat fatal, klinik spesialis pencegahan penyakit itu mengimbau agar masyarakat bersedia melakukan sleep test lebih awal. "Tujuannya agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih mahal," katanya.

Baca juga : Sistem Siber Terintegrasi, Telkom Pastikan Keamanan Data Pelanggan

Agency Director Prudential Indonesia Achmad Chaeroni yang menjadi pasien sleep test di SMC Jakarta, mengaku dirinya memang mendengkur saat tidur.

Tapi, ia baru tahu gangguan selama tidur yakni berhenti bernapas ternyata bahaya. Itu dikemukakan setelah menggunakan layanan sleep test dari SMC Jakarta.

“Setelah diterapi, sekarang kualitas tidur saya menjadi lebih baik,” tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.