Dark/Light Mode

Buka Puasa dengan Gorengan?Jangan Berlebih, Perhatikan Kesehatan Juga

Senin, 3 April 2023 19:05 WIB
Menu berbuka puasa dengan gorengan, sebaiknga jangan berlebih. (Foto: Ilustrasi Istimewa)
Menu berbuka puasa dengan gorengan, sebaiknga jangan berlebih. (Foto: Ilustrasi Istimewa)

 Sebelumnya 
Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0.13 gram lemak, sedangkan pada 100 gram kentang yang digoreng akan mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak. Ini merupakan sebuah peningkatan yang cukup tinggi dalam makanan.

Makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi akan menyebabkan Anda kesulitan untuk menjaga berat badan dan berisiko untuk obesitas.

2. Dapat menghasilkan zat berbahaya

Makanan yang diproses dengan digoreng akan memiliki risiko untuk menghasilkan zat akrilamida, yang diketahui merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng.

Zat tersebut merupakan reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine, yang terbentuk di dalam beberapa makanan seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses di suhu tinggi, seperti digoreng.

3. Menyebabkan risiko penyakit yang lebih besar

Baca juga : Usai Restrukturisasi, Keuangan WSBP Dipastikan Tetap Sehat

Kadar kalori dan lemak yang tinggi, gorengan juga menyebabkan risiko penyakit yang lebih besar. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan dari konsumsi gorengan berlebih, yaitu:

- Penyakit jantung

Gorengan diketahui memiliki pengaruh dalam tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyumbatan pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung.

Ini dikarenakan gorengan memiliki kadar lemak jenuh juga lemak trans yang tinggi sehingga dapat memberikan efek buruk untuk kesehatan jantung.

- Diabetes tipe 2

Mengkonsumsi gorengan berlebih juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Baca juga : Srikandi Ganjar Jabodetabek Gelar Penyuluhan Kesehatan

Penelitian menemukan orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengalami resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.

- Kanker Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa gorengan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan sel kanker daripada jenis makanan lainnya.

Lebih lanjut Imelda menjelaskan, apa yang bisa kita lakukan? Ia menyebut, dengan mengurangi asupan gorengan telah mengurangi risiko yang bisa didapatkan.

Saat berbuka puasa, ungkap Imelda cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah kurma, jus buah, dan air putih secukupnya sebelum akhirnya mengonsumsi makanan berat.

"Anda juga bisa mulai merubah pola hidup dengan menggunakan metode masak lain seperti merebus, mengukus, atau memanggang," ujar Imelda dalam keterangannya pada RM.id, Senin (3/4).

Menurutnya, makanan yang dipanggang dengan oven pemanggang maupun air fryer diketahui menghasilkan makanan dengan nilai kalori serta lemak yang lebih rendah, dengan itu kita bisa merasakan kerenyahan makanan yang biasa didapatkan dari makanan digoreng.

Baca juga : Kemenkes Gandeng TNI Perkuat Layanan Kesehatan Untuk Masyarakat

Penggunaan oven dan air fryer juga dapat mengurangi penggunaan minyak hingga 70–80 persen. Selain itu, makanan yang dikukus seperti siomay dan dimsum dapat menjadi alternatif lain saat buka puasa, namun dengan tetap memperhatikan jumlah yang dikonsumsi.

Untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, Imelda menuturkan bisa dilakukan tes kesehatan secara berkala, seperti kadar kolesterol, gula darah, hingga trigliserida

"Mari kita mulai hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan gorengan dan memperbanyak konsumsi makanan bernutrisi lainnya," ungkap Imelda. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.